Kampanye Terbaru Go-Jek Ajak Masyarakat Kurangi Stres

marketeers article

Hasil survei GO-JEK, rata-rata masyarakat Indonesia yang memanfaatkan kendaraan pribadi habiskan waktu hingga 4 jam perhari di jalan akibat kemacetan. Waktu tersebut bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal yang lebih produktif. Fakta tersebut yang mendasari GO-JEK luncurkan kampanye #UdahWaktunya.

Menurut VP Marketing Transport GO-JEK Monita Moerdani, waktu tersebut seharusnya bisa dimanfaatkan untuk bersama keluarga, teman, beristirahat atau melakukan hobi. “Data kami menunjukkan, bila masyarakat menggunakan layanan ride-hailing mereka bisa hemat waktu. Contohnya, masyarakat Surabaya bisa hemat hingga 45% waktu perjalanan dengan memanfaatkan GO-RIDE. Sedangkan, yang memanfaatkan layanan roda empat bisa melakukan kegiatan lainnya sambil menunggu macet,” ujar Monita.

Masyarakat urban usia produktif yang biasa membawa kendaraan pribadi dan terjebak macet, memiliki tekanan dari lingkungan misalnya harus berada di suatu tempat pada waktu yang ditentukan. Sedangkan dia masih berada di tempat yang kurang lebih sama akibat macet sehingga memunculkan persepsi bahwa kondisi dirinya tidak dapat memenuhi tuntutan yang ada yakni tidak bisa tiba di waktu yang diharapkan.

“Hal ini lah yang akan memunculkan stres,” kata Psikolog Klinis dari Universitas Indonesia Dessy Ilsanty.

Sebagai contoh pada pekerja kantoran, terjadinya stress ini akan berpengaruh pada kinerjanya dalam menjalankan pekerjaan, lanjut Dessy.

“Nantinya, seseorang yang terlalu lama menyetir dalam kemacetan akan mengalami gejala psikis negatif seperti mudah lupa, sulit berkonsentrasi, serta mudah terdistraksi,” tambahnya.

Menurut Monita, banyak konsumen atau pengguna kendaraan pribadi tidak memperhitungkan waktu macet dan cari parkir dalam rencana perjalanan mereka. “Dari hasil survei kami, kedua aktivitas ini lumayan menghabiskan waktu perjalanan. Apalagi, bila konsumen membawa kendaraan pribadi,” kata Monita.

Untuk menambah kenyamanan berkendara para pengguna, GO-JEK juga meluncurkan fitur GO-CAR L. Dengan fitur ini, masyarakat bisa berkendara dengan mobil yang lebih lega dengan keluarga dan kerabatnya. Lewat fitur ini mobil yang disediakan lebih besar dan mampu memuat hingga  enam orang.

“Namun demikian, fitur ini baru diluncurkan di Surabaya, kedepannya tidak menutup kemungkinan kota-kota lain akan bisa menikmati fitur yang serupa,” kata Monita.

Editor: Sigit Kurniawan

Related