Kapolri Jamin Investasi Tetap Aman di 2018

marketeers article
Stock Market Chart

Indonesia semakin menarik sebagai negara tujuan investasi. Dalam beberapa tahun terakhir, beragam indikator, terutama terkait bidang ekonomi, menunjukkan bahwa negara ini layak menjadi tempat menanamkan modal. Hal ini juga terefleksi dalam tren naiknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga kuartal III tahun ini.

Bagaimana dengan tahun depan? Menyambut datangnya tahun 2018, para pengamat masih memandang penuh optimisme adanya pertumbuhan di negara ini. Walaupun, tahun depan adalah tahun yang sarat dengan nuansa politik. Mengingat, ada beberapa daerah yang merupakan wilayah terpadat penduduknya akan mengadakan pemilihan kepala daerah (pilkada).

“Untuk berinvestasi ke pasar modal, para investor harus memperhatikan aspek ekonomi dan politik dalam negeri. Selain dua hal tersebut, aspek kepemimpinan nasional juga perlu mendapat perhatian dari para pelaku pasar modal,” kata Friderica Widyasari, Direktur Utama  PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dalam acara sharing session, dengan tema Indonesia 2018, Sailing Through Economic and Political Tide, di Jakarta, hari ini (20/11/2017).

Dalam acara itu, salah satu pembicaranya adalah Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang menyampaikan bahwa Asia Tenggara adalah kawasan yang paling aman untuk berinvestasi. Walaupun, di beberapa wilayah di kawasan ini sedang terjadi gejolak sosial dan politik, baik itu yang sifatnya domestik dan regional, namun belum pernah terjadi perang sekalipun antarnegara di kawasan ini setelah berdirinya ASEAN.

Ia menambahkan, saat ini pertarungan antarnegara bukan lagi ditentukan oleh kekuatan militer. Namun, seberapa besar hegemoni negara itu di kawasan sekitarnya hingga di tingkat global. Kekuatan hegemoni itu terwujud bila negara itu memiliki kekuatan ekonomi yang besar.

“Sekarang ini, Indonesia sudah dalam jalur yang benar untuk menjadi negara yang dominan di tingkat global. Untuk menjadi dominan, ekonomi harus kuat. Syarat menjadi kuat dalam ekonomi adalah kemampuan produksi yang kuat dengan ditopang oleh populasi besar, sumber daya alam melimpah, dan wilayah yang luas,” kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Menyambut tahun 2018 dan 2019, Tito menegaskan bahwa Pemerintah RI dan seluruh jajaran Kepolisian RI serta TNI menjamin situasi dan kondisi tetap aman. Ia menghimbau agar para pelaku ekonomi, dari sektor riil hingga pasar modal, tetap yakin dengan pemerintah dan aparat keamanan.

“Tugas kami akan semakin mudah dalam mengamankan pesta politik, bila para kontestan di pilkada menggunakan program sebagai adu keunggulan. Bukan menggunakan isu-isu yang berpotensi menciptakan disintegrasi,” tegas Tito.

Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Bisnis Universitas Gajah Mada A Tony Prasetiantono, menambahkan bahwa tahun depan perekonomian Indonesia masih tumbuh di kisaran 5%. Namun, ada beberapa hal positif yang bisa membuat ekonomi tumbuh lebih dari 5,3%. Faktor-faktor tersebut antara lain, stabilitas harga komoditas, nilai rupiah, peningkatan investasi, serta capital inflows dan inflasi rendah.

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), IHSG dalam lima tahun telah tumbuh sebesar 39,87%. Dan secara year to date (ytd) naik 14%. Nilai kapitalisasi pasar dalam lima tahun meningkat 61,83%. Kinerja reksa dana juga meningkat. Hal ini terlihat dari dana kelolaan dalam lima tahun yang naik 132,29%.

“Perkembangan ini tentunya tidak bisa lepas dari kontribusi semua pihak di pasar modal, termasuk Pengguna Jasa KSEI yang saat ini berjumlah 1.228 pihak,” tambah Yunita Linda Sari, Kepala Departemen Pasar Modal 2A OJK.

 

 

    Related