Millennials di Mata Sosok Ciputra

marketeers article

Bertumbuh di era digital, generasi Y (millennials) kerap menjadi perbincangan. Perbedaan situasi budaya dan teknologi yang terjadi dengan generasi terdahulu menimbulkan karakteristik yang unik dari generasi ini. Para pemasar pun tak mau ketinggalan mengambil hati millennials, tak terkecuali pengusaha kawakan asal Indonesia, Ir. Ciputra. Lalu, apa kata Ciputra soal generasi Fear of Missing Out (FOMO) ini?

Indonesia memiliki jumlah millennials mencapai 84 juta pada tahun 2015. Data Bapennas ini menunjukkan 33% dari 255 juta penduduk Indonesia merupakan kaum milennials. Menurut Ciputra, generasi millennials yang dinamis telah menuntut para pelaku bisnis untuk mengadaptasi perilaku mereka.

“Indonesia tengah mengalami tantangan besar. Dunia sudah berubah dan Indonesia berada di posisi yang luar biasa dengan letak geografis yang strategis, alam yang bagus, demokrasi politik yang baik, dan generasi muda (millennials) yang potensial.  Pelaku usaha harus memutar otak lantaran karakter generasi ini begitu dinamis,” kata Ciputra di Jakarta, Selasa (30/01/2018).

Sebagai salah satu saksi perkembangan dunia entrepreneurship di Indonesia, Ciputra melihat generasi milennials memiliki tingkat kreativitas yang begitu tinggi. Menjadi karyawan tetap di sebuah perusahaan bukan lagi tren bagi mereka. Lebih dari itu, millennials lebih memilih terjun ke dalam dunia entrepreneurship.

Ciputra memproyeksikan, ke depan Indonesia akan didominasi oleh para entrepreneur muda terutama perusahaan yang bergerak di bidang teknologi. “Sebagai saksi perkembangan dunia entrepreneurship di Indonesia, saya bangga dengan perkembangan luar biasa entrepreneurship di Indonesia terutama di bidang IT,” tambah Ciputra.

Saat ini, jumlah peminat entrepreneurship menurut Ciputra kian bertumbuh. Dengan perkembangan digital yang luar biasa, dan perusahaan-perusahaan startup yang mampu mencetak keuntungan mencapai Rp 1 miliar dalam waktu singkat mendorong generasi milennials bergerak ke arah ini.

Menanggapi hal ini, Ciputra atau biasa disapa Pak Cik pun nampak serius ambil bagian. Pak Cik mengatakan setelah menyediakan inkubator bagi Tokopedia, kini Ciputra World 2 tengah mempersiapkan inkubator baru.

“Kami berpartisipasi menanam modal di sana. Kita tidak menargetkan ini untuk perusahaan-perusahaan Unicorn seperti Go-Jek, melainkan para entrepreneur baru yang ingin memulai bisnis mereka. Mulai bulan depan, tempat ini terbuka bagi para entrepreneur,” ungkap Ciputra.

Yang jelas, Ciputra optimistis generasi ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. Ia memprediksi di 2018 Indonesia akan tumbuh 5,4% dan terus meningkat di tahun-tahun mendatang.

Editor: Sigit Kurniawan

    Related