Kembali Populer, Kata “Ndeso” Jadi Umpan Bagus Bagi Para Brand?

marketeers article

Seminggu ini, jagat dunia maya Indonesia sempat heboh dengan kata “ndeso”. Kata ini kembali populer setelah diucapkan oleh Kaesang Pangarep, putra dari Presiden Joko Widodo, dalam salah satu vlog-nya. Kata ini terkesan sepele, namun menjadi heboh kembali setelah diperkarakan oleh seseorang terkait dengan ujaran kebencian. Sontak pelaporan video tersebut turut mengangkat popularitas kata “ndeso”.

Perusahaan media intelligence asal Australia Isentia melakukan pemantauan data sejak video dipublikasikan hingga 7 Juli. Menurut Country General Manager Isentia Jakarta Luciana Budiman, sejak kata “ndeso’” tersebut dipopulerkan Kaesang, banyak perusahaan dan brand melakukan kampanye promosi dengan memanfaatkan idiom tersebut.

“Dari hasil monitoring yang menggunakan teknologi data intelligence, dapat kami lihat bahwa terdapat pembicaraan sejumlah 56,363 selama kurun waktu tersebut. Bahkan, kata “ndeso” tu sendiri akhirnya dijadikan strategi pemasaran di media sosial sehingga tidak selalu identik dengan Kaesang,” ujarnya.

Dari sisi tren pembicaraannya, tidak ada penambahan jumlah buzz secara signifikan sejak video tersebut diposting kecuali pada 5 Juli terjadi peningkatan dengan jumlah buzz mencapai 17,497 karena adanya pelaporan kepada polisi berkaitan istilah ndeso yang digunakan di vlog tersebut.  Saat ini, tren tentang ndeso memang mulai menurun. Teknologi social media monitoring Isentia mencatat bahwa pada 7 Juli pembicaraan hanya mencapai 16,666 saja jika dibandingkan dua hari sebelumnya.

“Saat ini, fokus perhatian warga media sosial sudah mulai terbagi, dari vlog Kaesang lalu beralih ke topik pertemuan KTT G20 di Turki dan Jerman yang juga tidak kalah menariknya untuk dibahas di dunia maya,” tutupnya.

Secara keseluruhan, media sosial yang paling banyak memperbincangkan topik ini adalah Twitter dan diikuti oleh fanpage resmi dari berbagai media portal di Indonesia. Kata “ndeso” ini bukan pertama kali dipopulerkan oleh Kaesang. Jauh sebelum Kaesang mengucapkannnya dalam vlog-nya, kata “ndeso” ipopulerkan oleh komedian, Tukul Arwana.

Mungkinkah “ndeso” bisa menjadi umpan bagus bagi merek untuk mendongkrak komunikasi pemasaran mereka?

Editor: Sigit Kurniawan

Related