Kekuatan Mobile Jadi Kekuatan UKM Era Sekarang

marketeers article

Kekuatan mobile di era sekarang dinilai menjadi kekuatan pendorong ekonomi digital di Indonesia. Perkembangan internet yang semakin maju dan penetrasi ponsel pintar yang semakin masif membuat mobile menjadi kekuatan baru dalam berbagai industri.

Salah satu yang saat ini mengandalkan kekuatan tersebut adalah sektor Usaha Menengah dan Kecil (UKM). Untuk itulah, sebagai platform jejaring sosial terbesar, Facebook menawarkan banyak fitur untuk pengembangan bisnis UKM tersebut.

“Ada hampir 60 juta UKM di Indonesia. Namun, hanya 15 juta yang memiliki digital presence. Ini menjadi potensi besar untuk UKM dalam menumbuhkan bisnis mereka melalui kekuatan mobile. Dengan 264 juta penggguna Facebook di Asia Tenggara dan 88 juta penggunanya di Indonesia, kami berkomitmen membantu UKM membangun digital presence demi bisnis mereka,” ujar Nadia Tan, Head of SMB Facebook Asia Tenggara dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (6/10/2016).

UKM yang melek internet dan mobile makin menjadi tren. Paling tidak, hal ini yang ditangkap oleh Facebook belakangan ini. Menurut Waizly Darwin, SMB Lead Indonesia, mengatakan setidaknya ada tiga tren yang patut direspons oleh Facebook.

Pertama, banyak pedagang UKM seperti di Tanah Abang yang mulai memanfaatkan platform digital untuk memasarkan produk-produk mereka. Mereka, sambung Waizly, mulai hadir di Facebook, Instagram, dan sebagainya untuk pemasaran produk.

Tren kedua, banyak pengusaha lokal dan kecil yang mulai sadar akan merek. “Ada tren membangun merek-merek Indie yang kuat dan mulai diperhitungkan dan tak kalah menarik dengan merek-merek besar. Ini patut disambut positif,” ujar Waizly.

Tren ketiga, makin banyaknya startup-startup maupun merek-merek lokal yang berani dan mampu menembus pasar luar negeri. Waizly mencontohkan, Matoa Indonesia, Brodo, dan Bridestory.

“Dari ketiga tren tersebut, paling tidak ada kesadaran besar di kalangan UKM untuk membangun kehadiran di mobile. Untuk apa? Untuk membangun customer engagement , membangun citra merek, dan memperluas jangkauan pasar, khususnya audiens yang relevan dengan bisnis mereka,” kata Waizly.

Sebab itu, Facebook menyediakan fitur dan platform bagi UMK untuk mengembangkan bisnis mereka. Iqbal Maulana, Konsultan UKM Advertisa membenarkan pernyataan itu. Saat ini, menurutnya, banyak UKM sukses setelah menggunakan Facebook Pages sebagai etalase bisnis hingga memahami pelanggan mereka.

Sementara, CEO Bridestory Kevin Mintaraga mengatakan, Facebook telah menjadi jembatan efektif bagu bisnisya utuk mejangkau pasar baru. “Ini bermanfaat. Paling tidak, sekarang kami bisa mengembangkan diri di pasar lebih luas, pasar Asia Tenggara,” kata Kevin.

Kevin menyadari pentingnya hadir di platform digital, khususnya untuk mendukung aktivitas pemasarannya. Dalam hal ini, ia menyebut tiga media yang ia gunakan, yakni owned media seperti Facebook dan Instagram. Lalu, ada earned media yang mengandalkan partisipasi aduiens seperti Like dan sebagainya. Dengan ini, jangkauan ke audiens akan semakin luas. Terakhir, paid media yang mana Bridestory menggunakan kanal-kanal berbayar untuk memperkuat kampanye pemasarannya.

Hal senada diungkapkan oleh Haryo Suryo Putro selaku COO & CMO Alfacart. Menurutnya, Facebook selama ini dimanfaatkan sebagai media untuk membantunya berinteraksi denga pelanggan, memahami karakter mereka, dan sekaligus mengeduksi seputar program dan layanan terbaru Alfacart.

Related