Kekuatan Prilly Latuconsina di Mata Kementerian Pariwisata

marketeers article
Instagram Prilly Latuconsina X Wonderful Indonesia

Artis muda berbakat, Prilly Latuconsina punya peran yang penting di mata Kementerian Pariwisata di bawah komando Arief Yahya sebagai menteri. Bukan sekadar artis, usaha kue bertajuk Really Cake yang dikembangkannya di Balikpapan ternyata membuat Kemenpar kepincut untuk berkolaborasi dengannya. Bersama dengan 20 selebriti pengusaha lainnya Prilly mempromosikan kampanye Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia (WI/PI)

Dalam pesan yang disampaikan oleh Arief Yahya di laman digital Kemenpar, mantan Dirut Telkom ini menyebutkan beberapa nama selebriti dengan bisnis mereka masing-masing seperti, Rossa yang mengembangkan Minang Mande Cake di Padang. Dewi Sandra punya WingkoRolls di Semarang. Irfan Hakim dan Omes punya Kunafe di Bandung. Cathy Sharon dengan brand kosmetik Urban Lips. Begitu juga Irwansyah, Teuku Wisnu, Shireen Sungkar, Dhini Aminarti, Fitri Carlina, hingga Ria Ricis.

pada November tahun lalu, 21 selebriti ini pun menandatangani nota kesepahaman kerjasama co-branding dengan WI/PI. Bagi Arief Yahya, para selebritas ini tentu punya basis fans atau penggemar yang luar biasa banyaknya, sehingga sangat strategis untuk mempromosikan pariwisata Indonesia.

“Prilly misalnya yang saat ini punya pengikut sekitar 20,4 juta pengikut di Intagram bisa menjadi kekuatan negeri ini. Mereka yang mencintai Indonesia, bisa menyampaikan pengaruhnya untuk kebutuhan branding dan marketing pariwisata negeri ini,” ujar Priyantono Rudito, Tenaga Ahli Menteri Bidang Manajemen Strategis Kementerian Pariwisata saat menggantikan Arief Yahya pada acara Lokakarya Pariwisata Nasional di Philip Kotler Theater Class Jakarta, Rabu (7/3/2018)

Upaya co-branding ini dilakukan seiring dengan brand equity Wonderful Indonesia yang semakin hari semakin ngehits di kancah global. Pada 2013, Wonderful Indonesia praktis tidak dikenal oleh dunia, namun pada 2015 peringkatnya berada di posisi 47 atau naik 100 peringkat, dari 141 negara. Wonderful Indonesia sudah menjadi “global brand” karena exposure kita di mancanegara sudah cukup massif.

Maka, menjalin co-branding partnership antara Wonderful Indonesia dengan selebritas dan brand-brand milik selebritas ini akan menjadi kerjasama yang strategis dan sangat powerful. Arief Yahya pun jamak mengatakan bahwa, cobranding adalah kolaborasi antara dua brands yang bersinergi menghasilkan 1 + 1 = 3, bukan 2. Artinya, “the whole is bigger than the parts,” hasil gabungan lebih besar dari jumlah bagian-bagiannya. Dengan ber-co-branding maka kekuatan brand equity-nya akan berlipat-lipat.

Kebetulan para selebritas ini kebanyakan berbisnis oleh-oleh kekinian di kota-kota yang menjadi destinasi wisata, sehingga sangat klop jika mereka melakukan partnership dengan brand WI/PI. Para selebriti ini sekaligus menjadi endorser yang luar biasa bagi kampanye pariwisata. Arief Yahya juga sering membahas mengenai strategi komunikasi melalui media, ia mengandalkan konsep POSE: paid, owned, social media, dan endorser.

Tiga yang pertama, yaitu paid media, owned mediasocial media dijadikan satu ke dalam convergence media. Sementara unsur keempat yaitu endorser punya peran yang tak kalah penting. Karena, dalam marketing siapa yang bicara itu sangat penting. Apalagi di Indonesia, siapa tokoh yang berbicara jauh lebih penting lagi.

AY mengatakan, semakin mahal endorser, maka ujung-ujungnya semakin murah. Artinya, kalau kita menyewa endorser yang mahal alias lagi top-topnya, maka si endorser akan menghasilkan impresi yang sangat tinggi dan powerful. Ini biasanya diikuti dengan convertion rate yang tinggi pula. Dengan impresi yang sangat tinggi, maka sesungguhnya biaya per impresinya jauh lebih rendah. Dengan kata lain price per performance-nya rendah.

Sebab itu, dalam memilih para selebriti endorser dalam co-branding parnership ini Kemenpar tidak tanggung-tanggung. Dengan kerjasama co-branding di atas, maka biaya yang mereka keluarkan untuk endorser akan jauh lebih murah lagi. Mereka tak akan segan-segan mempromosikan Pesona Indonesia, sekaligus destinasi di mana produk mereka berada. Low budget, double impact!

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related