Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini masalah transportasi masih menjadi permasalahan utama di Indonesia. Pada kota-kota besar di Indonesia, permasalahan transportasi menyebabkan masalah kemacetan yang pada ujungnya berdampak pada taraf hidup masyarakat.
“Seluruh wilayah Pulau Jawa masalah terkait tentang transportasi jalan memberikan kontribusi yang amat besar bagi Pemerintah,” ujar Yusuf Nugroho, Kepala Sub Direktorat Uji Berkala Kendaraan Bermotor dalam acara MarkPlus Center for Transportation and Logistics di Depok, Sabtu (5/3/2016).
Masalah kemacetan menurut Yusuf juga dapat meningkatkan angka kecelakaan lalu lintas. Hal ini tidak lain akibat dari kurangnya tingkat fokus berkendara dari tiap pengendara. Kemacetan juga menghasilkan permasalahan baru yakni masalah polusi udara dan polusi suara. Ketika Pemerintah masih mensubsidi bahan bakar minyak, setidaknya lebih dari Rp 250 triliun yang terbuang sia-sia menjadi polusi.
“Saat ini banyak dikembangnkan teknologi lain yang difungsikan sebagai sumber daya transportasi. Hal ini tidak lepas dari semakin besar perhatian masyarakat pada penggunaan dan kerugian dari BBM yang mengakibatkan polusi,” tambah Yusuf.
Yusuf menekankan bahwa saat ini Kementerian Perhubungan mendukung hadirnya energi alternatif baru sebagai daya utama dari alat transportasi. Tapi, baginya perlu ada sebuah kebijakan oendukung yang dikeluarkan oleh Pemerintah yang nantinya solusi dan manfaat dari kebijakan tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat bersama.
Editor: Eko Adiwaluyo