Kemenperin dan ACCI Kenalkan IKM dengan Teknologi Komputasi Awan

marketeers article
Wide angle shot of business people in modern office. Young men and women working in office lobby.

Teknologi baru yang datang bersamaan dengan era revolusi industri 4.0, Komputasi Awan (cloud computing)  tak hanya bermanfaat bagi industri besar, melainkan pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) sekalipun.Bersama Asosiasi Cloud Computing Indonesia (ACCI), Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membekali pelaku IKM dengan memperkenalkan cloud computing kepada pelaku IKM.

Revolusi industri 4.0 dikatakan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjadi era konektivitas secara nyata antara manusia, mesin, dan data. Bahkan, era ini telah mulai memasuki lini kehidupan masyarakat melalui teknologi-teknologi baru seperti komputasi awan yang sehari-hari telah digunakan oleh masyarakat.

Teknologi cloud computing akan menyokong layanan lain seperti big data analysisinternet of thingsartificial intelligencemachine learning, dan blockchain. Oleh karena itu, teknologi komputasi awan merupakan salah satu infrastruktur digital yang penting dalam mendukung implementasi industri 4.0.

“Jadi, kami ingin industri nasional termasuk IKM dapat mengenal teknologi komputasi awan ini dan mengambil manfaatnya untuk mendorong mereka melakukan transformasi digital,” ujarnya.

Apalagi, sejumlah perusahaan rintisan (startup) di dalam negeri, yang menawarkan produk Internet as a Services(IaaS) seperti Gojek, Traveloka, dan Tokopedia telah menggunakan cloud computing guna meningkatkan efisiensi di bidang informasi teknologi.

Ketua Umum AACI Alex Budiyanto menyampaikan, melalui penyelenggaraan seminar ini, pihaknya ingin memberikan edukasi mengenai teknologi komputasi awan dan perannya sebagai infrastruktur digital yang utama di era industri 4.0. “Kami siap bersama pemerintah mendukung Making Indonesia 4.0 melalui penerapan teknologi cloud computingdan juga pengembangan sumber daya manusia untuk menguasai teknologi ini,” jelasnya.

Seminar sehari ini, diikuti sebanyak 300 perserta yang meliputi para pelaku industri baik skala kecil, menengah, dan besar, aparatur pemerintah, serta masyarakat umum. Adapun narasumber yang hadir, di antaranya dari Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Wantiknas), Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (APTIKNAS), serta anggota ACCI seperti Lintasarta, Datacomm, Microsoft Indonesia, Telkomtelstra, DesktopIP, Zettagrid, dan Trend Micro.

Sementara itu, Direktur Jenderal IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih mengemukakan, beberapa program telah digulirkan untuk mendorong IKM nasional melakukan transformasi digital menuju era revolusi industri 4.0. “Selain menggelar seminar ini, sebelumnya kami meluncurkan kompetisi Making Indonesia 4.0 Startup untuk menumbuhkaninovasi startup berbasis teknologi industri 4.0 dalam upaya mengatasi permasalahan dunia industri saat ini,” ucapnya.

Pendaftaran kompetisi tersebut masih dibuka sampai tanggal 20 November 2018. Untuk informasi lebih lanjut, dapat diakses melalui laman www.i4startup.id. “Ada lagi, kami punya program e-Smart IKM untuk memudahkan akses pemasaran digital serta platform pembelajaran digital IKM, yang kami siapkan agar mereka tidak ketinggalan dalam penguasaan teknologi digital,” imbuhnya.

Related