Kenaikan BBM Tidak akan Pengaruhi Penjualan Mazda

marketeers article
Jajaran direksi, manager, serta tim dari PT Mazda Motor Indonesia dalam acara peluncuran New Mazda CX-5 2.5L di Parkir Timur Senayan, Kamis (27/6) 2013.

Harga bahan bakar minyak (BBM) yang naik diperkirakan akan serta merta mempengaruhi berbagai industri, begitu juga dengan industri otomotif yang berpeluang besar terkena imbas langsung keputusan pemerintah tersebut. Namun bagi PT Mazda Motor Indonesia, kenaikan BBM tidak akan terlalu mempengaruhi penjualan brand otomotif asal Jepang tersebut.

“Sebenarnya banyak faktor yang mempengaruhi performa industri otomotif, salah satunya adalah kenaikan BBM. Biar kemungkinan pasti ada penurunan, efeknya bisa jadi hanya 2 sampai 3 bulan saja. Biasanya yang terkena dampak langsung adalah produk-produk mobil untuk segmen low. Kebetulan Mazda selama ini tidak bermain di segmen ini,” ujar Astrid Wijana, Senior Manager Marketing PT Mazda Motor Indonesia.

Berbicara tren, Astrid melihat bahwa segmen yang sedang panas saat ini ada di kelas SUV dan low MPV. Dan Mazda ikut menikmati tren ini. Walau tidak menyebutkan angka, Astrid mengatakan bahwa penjualan SUV premium Mazda yang baru dirilis beberapa bulan lalu, yaitu CX-9, cukup baik. Ia berharap dengan kehadiran crossover SUV New CX-5 yang baru saja dirilis ini dapat mengikuti jejak saudaranya tersebut dengan target 400 unit per bulan. Biar terbilang baru sebulan, Astrid menyatakan bahwa penjualan Mazda di segmen low MPV juga terbilang oke lewat Mazda VX-1.

Di luar SUV dan low MPV, performa Mazda secara keseluruhan di Indonesia terbilang bagus. Salah satu alasannya adalah produk yang merupakan tulang punggung Mazda, yaitu Mazda2 dan CX-5, penjualannya masih oke. Sebagai contoh, sampai Mei 2013 dari awal tahun, penjualan Mazda2 berada di kisaran 1.500 unit, naik sekitar 3% dari periode yang sama tahun lalu. Tidak hanya itu, sedan premium Mazda6 yang baru meluncur April lalu juga menunjukan performa di atas rata-rata. Sampai bulan Mei atau dua bulan sejak dirilis, sedan modern itu terjual sekitar 70 unit, di atas rata target yang mencapai 20 unit per bulan.

Total sampai Mei, penjualan Mazda di Indonesia sudah mencapai 4.000 unit. “Kami amat confident bahwa sampai akhir tahun, penjualan total Mazda di Indonesia bisa mencapai 16 ribu unit,” tutup Astrid.

Related