Kenapa Go-Jek Memilih Vietnam dan Warna Merah?

marketeers article

Rencana Go-Jek untuk melakukan ekspansi internasional kejadian sudah. Semenjak sebulan lalu, Go-Jek meresmikan operasionalnya di Vietnam. Kini, Go-Jek melalui nama Go-Viet resmi beroperasi di dua kota besar, Hanoi dan Ho Chi Minh.

Lantas, mengapa Go-Jek memilih Vietnam sebagai medan perang pertama mereka di luar Indonesia. Ternyata, Vietnam memiliki medan yang serupa dengan Indonesia, khususnya Jakarta, lokasi Go-Jek pertama kali beroperasi.

Di Indonesia dan Vietnam, sepeda motor sama-sama memiliki peranan penting dalam kehidupan keseharian masyarakatnya. Bahkan, jumlah sepeda motor di kedua negara tersebut sudah melebihi angka kendaraan roda empat.

Menurut Putu Gede “Ade” Kamayana, GO-JEK Product Manager, seperti yang dikutip dari akun resmi Medium Go-Jek, hal tersebut merupakan alasan utama mengapa akhirnya Go-Jek memilih Vietnam.

Kesuksesan Go-Jek dalam menangani beberapa permasalahan konsumen di Indonesia yang akhirnya membawa Go-Jek berani untuk menyelesaikan masalah yang sama di negara lain, dalam hal ini Vietnam.

Ade menceritakan, pemerintah Vietnam sangat mendukung niatan Go-Jek untuk beroperasi di sana, terlebih ketika Go-Jek berinisiasi menggunakan nama Go-Viet. Bagi mereka, kehadiran Go-Jek selain mempermudah kehidupan masyarakat, juga akan memberikan kompetisi yang sehat dalam sistem transportasi di Vietnam.

Tidak seperti di Indonesia yang dominan warna hijau. Go-Jek melalui Go-Viet memilih warna merah. Pemilihan warna ini berdasarkan Vietnam sebagai sebuah negara. Dan bagi Ade warna ini juga mencerminkan masyarakat Vietnam.

Aplikasi Go-Viet kini sudah diunduh sebanyak 1,5 juta kali. Sekarang, sebanyak 25 ribu mitra pengemudi juga sudah bergabung bersama Go-Viet. Saat ini Go-Viet baru menyediakan layanan Go-Bike dan Go-Send. Kemungkinan besar layanan lainnya juga akan segera meluncur.

“Kami akan hadir dengan Go-Car dan Go-Food, seperti layanan yang dimiliki di Indonesia. Hal yang kami miliki di Indonesia bisa dibawa ke sana. Ini hanyalah waktu dan koordinasi tim,” pungkas Ade.

Editor: Sigit Kurniawan

Related