Kenapa Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2017 Meleset dari Prediksi

marketeers article
44825231 jakarta, indonesia october 21, 2014: the national monument is a 132m tower in the centre of merdeka square, jakarta, symbolizing the fight for indonesia.

Badan Pusat Statistik resmi merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV tahun 2017 mencapai 5,19%. Hal ini menandakan bahwa perekonomian Indonesia di tahun 2017 lalu hanya tumbuh sebesar 5,07%.

Bila dibandingkan dengan pertumbuhan di tahun 2016, pada tahun 2017 terjadi peningkatan meskipun angkanya amat tipis. Sebelumnya pemerintah menargetkan angka pertumbuhan di tahun 2017 adalah 5,2%. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, ada beberapa indikator yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia tidak sesuai dengan target yang ditetapkan oleh pemerintah.

Salah satunya adalah pertumbuhan konsumsi masyarakat yang hanya di angka 4,95%. Menurun sebesar 0,05% bila dibandingkan pada tahun 2016. Melambatnya konsumsi rumah tangga yang terjadi diperkirakan karena inflasi di tahun 2017 yang lebih besar dari tahun sebelumnya.

Walau pertumbuhan ekonomi di 2017 tidak sesuai dengan target yang ditetapkan, Sri Mulyani menilai bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2017 di luar prediksi Kementerian Keuangan hanya hanya pada kisaran 5,11%, faktanya pada kuartal IV justru tumbuh 5,19%.

Perekonomian Indonesia tahun 2017 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp13.588,8 triliun dan PDB perkapita mencapai Rp51,89 juta atau US$3.876,8. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 9,81% dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 9,09%.

Pemerintah menargetkan pada tahun 2018 pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai angka 5,4%. Menteri Koordinator Bidang perekonomian Darmin Nasution tetap optimistis target pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa tercapai. “Optimistis sebab ada beberapa event seperti Pilkada serentak dan Asian Games,” ujar Darmin.

Dua hajatan besar yang akan dihadapi Indonesia ini diperkirakan akan meningkatakan sektor konsumsi rumah tangga. Sektor ini memiliki peran penting sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi. Hasil positif pada kuartal IV tahun 2017 lalu menjadi cerminan bahwa perekonomian Indonesia mulai memberikan sinyal yang baik.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related