Kenapa Pria Mulai Suka Belanja Elektronik Online?

marketeers article
31776796 sale assistant demonstrating electric drill perforator to young man in electrical appliance shopping mall supermarket

Belanja online tidak hanya digemari oleh kalangan wanita, pria pun juga gemar belanja online. Hanya saja ada beberapa perbedaan terkait dengan pola belanja antara pria dan wanita. Bila wanita lebih gemar belanja hal yang berbau fesyen dan aksesoris, pria justru suka belanja peralatan elektronik dan perkakas rumah.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Shopee Indonesia, kategori elektronik telah menjadi kategori favorit ke dua setelah kategori fesyen yang paling banyak dibeli secara online. Shopee merasakan adanya pertumbuhan signifikan dari orang yang membeli produk elektronik secara online. Shopee mencatatkan peningkatan lebih dari 25 kali lipat untuk total transaksi produk elektronik dibanding awal tahun 2016.

Lantas apa yang membuat kalangan pria getol untuk berbelanja elektornik secara online? Padahal, secara harga peralatan elektronik tidak bisa dibilang murah.

Menurut Kun Arief Cahyantoro selaku pemerhati e-commerce, banyak pria berbelanja online karena mereka mendapatkan pengalaman baru dalam berbelanja yang tidak mereka rasakan ketika berbelanja secara offline. “Ketika pria berbelanja online, maka mereka beranggapan bahwa situs belanja tersebut aman,” ungkap Kun.

Selain masalah keamanan, pria juga gemar berbelanja akibat dari banyaknya review positif. Bukan hanya soal produk, namun menyeluruh baik seller, platform, hingga reputasi penjual. Namun yang menurutnya paling mempengaruhi adalah adanya garansi after sales.

“Barang elektronik ini kan mahal, maka garansi after sales menjadi penting. Ketika barang itu rusak dan diservis, konsumen ini diberikan produk pengganti atau tidak,” jelas Kun.

Menurutnya beberapa hal tersebut menjadi pertimbangan khusus sekaligus penjelasan mengapa pria rela untuk berbelanja elektronik secara online.

“Pria dapat pengalaman baru berbelanja. Hingga mereka mau beli produk yang mahal dan terkadang lokasinya pun jauh. Kadang yang dibeli itu barang yang remeh tapi itu menarik buat mereka,” pungkas Kun.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related