Para CEO Perusahaan Amerika Kecam Kebijakan Imigrasi Trump

marketeers article

Kebijakan imigrasi yang ditetapkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump melalui perintah eksekutifnya soal immigration ban pada tujuh negara mayoritas muslim menuai gejolak di Amerika Serikat.

Semenjak Sabtu malam waktu Amerika Serikat kemarin, gelombang protes dari masyarakat terus mengalir. Ribuan orang memadati bandara-bandara internasional dan ruang terbuka di kota-kota besar di Amerika Serikat.

Gelombang protes menyatakan penolakan terhadap kebijakan Presiden Trump. Kebijakan tersebut disebut-sebut bertentangan dengan azas kebebasan dan kemanusiaan yang selama ini dijunjung tinggi oleh masyarakat Amerika Serikat.

Aksi protes ini juga membuat sederetan CEO-CEO kelas wahid di Amerika Serikat turun tangan. Mereka menyerukan hal yang sama, penolakan terhadap kebijakan Trump.

Apple misalnya, sang boss, Tim Cook dengan jelas menyatakan bahwa tanpa kalangan imigran, Apple tidak akan pernah ada. Sebagai catatan, Steve Jobs yang merupakan pendiri Apple adalah anak seorang imigran asal Suriah. Dalam memo yang dikirimkan kepada seluruh pegawainya, Cook menjelaskan bahwa mereka tidak mendukung kebijakan tersebut.

“Seperti yang dikatan oleh Dr. Martin Luther King, kita mungkin berasal dari kapal yang berbeda, tapi sekarang kita berada di kapal yang sama,” kutipnya dari Mashable.

Mark Zuckerberg selaku CEO Facebook juga menyuarakan hal yang sama. Dalam postingan yang diunggah, ia menjelaskan bahwa masyarakat harus tetap membuka pintunya kepada para pengungsi dan mereka yang membutuhkan.

Sementara itu, Boss Tesla, Elon Musk melalui cuitannya di Twitter menyebutkan bahwa banyak warga yang terkena dampak negatif dari kebijakan tersebut telah berkontribusi positif terhadap pemerintahan Amerika Serikat.

“Mereka melakukan hal yang benar, tidak melakukan kesalahan, dan tidak pantas untuk ditolak kehadirannya,” cuit Musk.

Google memberikan reaksi yang lebih keras. Google meminta karyawannya yang ada di luar untuk kembali masuk ke Amerika Serikat untuk mengantisipasi kebijakan lanjutan dari Presiden Trump.

“Kami selalu menunjukkan dengan jelas pandangan kami mengenai masalah imigran dan kami akan tetap bertindak seperti itu,” ujar Sundar Pichai, CEO Google dalam memo yang dikirimkan pada seluruh pegawainya.

Pendiri Google, Sergey Brin juga turut turun gunung dalam aksi protes di bandara San Frasisco. Meskipun kehadirannya tidak merepresentasikan korporasi, Brin menunjukan bahwa dirinya adalah seorang imigran asal Rusia.

Kerasnya alur protes kepada kebijakan pemerintah Amerika Serikat oleh para CEO perusahaan wahid ini menunjukkan bahwa pelaku bisnis memiliki pandangan yang berbeda dengan pemerintah dalam hal ini Presiden Trump terkait dengan masalah imigran.

Presiden Trump bersikeras bahwa imigran merupakan masalah dan ancaman yang harus disingkirkan. Sementara para CEO perusahaan wahid ini menilai bahwa kehadiran para imigran turut membantu fondasi bisnis mereka hingga sekuat sekarang ini.

Editor: Sigit Kurniawan

Related