Kesadaran Asuransi Jiwa Masih Rendah, Prudential Luncurkan Mobil Keliling

marketeers article

Prudential Indonesia optimistis dengan potensi pasar asuransi jiwa di Indonesia mengingat jumlah penduduk terbesar di ASEAN. Misalnya, hal ini ditandai dengan pertumbuhan kelas menengah yang begitu pesat, serta banyaknya jumlah UMKM yang terus tumbuh.

Namun, kenyataannya saat ini tingkat penetrasi asuransi jiwa di Indonesia masih rendah. Berdasarkan data OJK, September 2016, tingkat penetrasi industri asuransi jiwa baru mencapai 2,52% berbanding jumlah penduduk Indonesia 257 juta.

Untuk menumbuhkembangkan kesadaran akan layanan asuransi jiwa, Prudential Indonesia mengoperasikan Mobil Literasi & Edukasi Keuangan (SiMOLEK). Jakarta dan Surabaya telah dikunjungi oleh SiMolek pada tanggal 19 – 24 Desember 2016, Medan menyusul dikunjungi oleh SiMolek mulai 26 – 30 Desember 2016.

Prudential menyiapkan empat mobil SiMOLEK dan mengunjungi 60 pusat keramaian di tiga kota terbesar di Indonesia. Program ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan literasi keuangan lebih dari 3.000 masyarakat.

“Kami mendukung dan berperan serta dalam program edukasi yang diselenggarakan OJK untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap literasi keuangan. Kami menyadari program edukasi literasi keuangan masih belum merata di masyarakat, dan oleh karena itu membutuhkan partisipasi dari seluruh pemangku kepentingan untuk menyukseskan program ini. Kami mendukung pengoperasian SiMOLEK dan optimistis bahwa inisiatif ini dapat mendorong tumbuhnya kesadaran dan penggunaan produk dan jasa keuangan,” ujar Jens Reisch, Presiden Direktur PT Prudential Life Assurance

SiMOLEK dilengkapi dengan berbagai fitur, fasilitas dan materi edukasi keuangan mengenai produk, layanan dan lembaga jasa keuangan. Selain itu, masyarakat juga bisa mengetahui tentang cara pengaduan, pelaporan, atau pertanyaan ke Layanan Konsumen OJK. Melalui edukasi ini, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kesadaran literasi keuangan dan mendorong serta meningkatkan minat masyarakat menggunakan produk dan jasa keuangan.

“Tingkat pemahaman masyarakat yang masih rendah terhadap asuransi dan keterbatasan aksesibilitas serta distribusi produk asuransi di tengah-tengah masyarakat adalah beberapa faktor penyebab angka penetrasi asuransi yang masih rendah. SiMOLEK menjadi kesempatan bagi kami untuk turut berpartisipasi meningkatkan pemahaman masyarakat tentang asuransi,” tambah Jens.

Partisipasi dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, termasuk pihak swasta dalam literasi dan inklusi keuangan diharapkan semakin memperluas akses informasi dan pemahaman masyarakat akan produk dan layanan yang ditawarkan lembaga jasa keuangan.

Editor: Sigit Kurniawan

Related