Ketika Bukalapak Bicarakan Masalah Sampah

marketeers article

Menurut data yang dilansir dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun dan sebanyak 24% sampah masih tidak terkelola. Artinya, sekitar 15 juta ton sampah mengotori ekosistem dan lingkungan karena tidak ditangani.

Fakta ini menyentuh hati Bukalapak untuk mencoba mengurangi permasalahan tersebut. Bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional dan menggandeng  Weekend Workshop (WEWO), Workshop Bukalapak ‘Trash to Treasure’, Bukalapak mengajak seluruh masyarakat untuk mengurangi volume sampah dengan bijak dalam mengelola barang tak terpakai dan sampah rumah tangga.

Seluruh peserta yang terdiri dari pelapak, komunitas, dan jurnalis, juga berkesempatan untuk belajar membuat pouch kosmetik dari plastik dan bubble wrap bekas.

“Isu sampah juga merupakan salah satu fokus kami di WEWO dan kami terus berusaha menyebarkan semangat recycle kepada seluruh masyarakat. Perubahan kultur dan perilaku masyarakat dalam mengelola dan memperlakukan sampah juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan penanganan sampah di tingkat hilir, yaitu berkurang angka timbulan sampah yang dibuang ke TPA. Mengolah sampah atau memanfaatkan sampah dengan cara-cara sederhana dan dengan cara kreatif dapat menjadi langkah kecil dari kita semua untuk merawat bumi,” jelas Mohammad Iskandar Z., Founder Weekend Workshop (WEWO).

“Bukalapak menaruh perhatian pada keberlanjutan lingkungan. Kami melihat bahwa sampah-sampah seperti sisa bubble wrap atau plastik pembungkus pengiriman dapat dimanfaatkan secara lebih baik dengan didaur ulang menjadi sesuatu yang lebih berguna. Workshop ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat untuk peduli lingkungan dengan cara-cara yang kreatif untuk membantu mengurangi volume sampah di Indonesia,” terang Evi Andarini, Corporate Communications Manager Bukalapak.

Bukalapak berusaha untuk terus menghadirkan beragam inovasi yang ramah lingkungan melalui green technology, salah satunya adalah inovasi BukaBike yang saat ini tersedia di Institut Teknologi Bandung. BukaBike merupakan layanan peminjaman sepeda dari aplikasi Bukalapak yang dilengkapi dengan smart lock dan solar panel technology.

Solar panel akan berfungsi untuk charging smart lock saat sepeda terpapar sinar matahari. Generasi baru bike-sharing ini tidak menggunakan sistem docking melainkan menggunakan sistem QR code melalui aplikasi Bukalapak.

Editor: Sigit Kurniawan

Related