Ketika Plaza Indonesia Menggelar Festival Film Cinta

marketeers article

Di tengah pasar ritel yang penuh gejolak, lantaran disrupsi dari pemain e-commerce, menuntut penyedia pusat belanja melakukan agenda marketing yang mampu menyedot atensi pengunjung untuk mengunjungi mal. Dari sekadar berbelanja kebutuhan fesyen dan urusan perut, mal menjadi sarana bertemunya komunitas yang justru dapat menciptakan loyalitas konsumen.

Komunitas film adalah satu dari sekian banyak komunitas yang menjadi perhatian Plaza Indonesia, mal yang menaungi lebih dari 400 tenan dengan 50 tenan merupakan merek barang mewah internasional. Pusat belanja premium ini menggelar acara bertajuk Plaza Indonesia Film Festival (PIFF) yang memasuki tahun keempat sejak diselenggarakan pertama kali pada tahun 2015.

PIFF 2018 akan menayangkan film-film festival kelas internasional baik produksi lokal maupun mancanegara yang telah meraih penghargaan tingkat dunia. Berlangsung dari 20 Februari hingga 2 Maret 2018, PIFF akan menayangkan film-film dari Asia, Eropa, Afrika, dan Amerika.

Astri Abyanti Permatasuri, General Manager Marketing & Leasing Level 4,5,6 PT Plaza Indonesia Realty Tbk menjelaskan PIFF merupakan satu-satunya festival film yang diselenggarakan oleh pusat belanja.

“Lewat acara ini, pihaknya ingin memfasilitasi dan mempertemukan para penggiat industri dengan komunitas dan pencinta film,” kata Astria.

Ia melanjutkan, ini menjadi momentum promosi film antarnegara yang baik, sekaligus memperkenalkan film Indonesia bertaraf internasional ke khalayak ramai.

Mengusung tema Love Philosophy, film-film yang ditayangkan selama PIFF menceritakan sisi gelap dan terangnya perjalanan cinta dari berbagai sudut pandang.  Tema cinta selalu dipilih sebagai pembuka dari PIFF setiap tahunnya karena cinta merupakan hal universal yang selalu menarik untuk dibahas dan menjadi inspirasi bagi siapapun.

Dalam menajlankan event tahunan ini, PIFF menggandeng kurator film Pabrikultur yang bertugas memilih berbagai film menjadi sepuluh film terbaik yang berasal dari dalam dan luar negeri dengan berbagai genre, mulai dari drama hingga animasi.

Film-film terpilih itu telah meraih berbagai penghargaan dari festival film internasional, seperti Berlin International Film Festival, Chicago International Film Festival, European Film Awards, hingga Cannes Film Festival.

Adapun film-film yang ditayangkan PIFF 2018 antara lain Sekala Niskala (Indonesia), The Beguiled (Amerika), On Body and Soul (Hungaria), Loveless (Rusia), Loving Vincent (Eropa), Félicité (Perancis), Night Bus (Indonesia), The Square (Swedia), The Gift (Indonesia), dan Laut Bercerita (Indonesia).

Tak skeadar mengadakan pemutaran film, PIFF 2018 juga menghelat klinik film (movie clinic) yang melibatkan aktor, aktris, penulis skenario, sutradara dan produser untuk memberikan edukasi dan pemahaman mendalam mengenai industri perfilman di Indonesia.

Movie clinic berlangsung pada 20-23 Februari 2018 dengan mengajak tokoh dan pelaku industri film tanah air, seperti Reza Rahadian & Christine Hakim yang akan menjadi tutor acting clinic; Lucky Kuswandi & Mouly Surya untuk directing clinic; Lala Timothy & Rama Adhi untuk production clinic; serta Ernest Prakasa untuk scriptwriting clinic.

Melalui ajang yang bertujuan untuk menggaet banyak komunitas, mal seluas 42.325 m2 ini juga membuka kompetisi film pendek bertemakan cinta. Pendaftaran kompetisi ini dibuka sejak 1 Maret 2018 dan pengumuman pemenang akan diumumkan pada 1 Juli 2018. Kompetisi film pendek ini memperebutkan hadiah total Rp 40.000.000 untuk 3 orang pemenang.

Astri bilang, kompetisi ini bertujuan untuk menjaring bakat sineas muda Indonesia dan menampilkan kreatifitas mereka agar dapat dinikmati oleh masyarakat luas. “Melalui kegiatan ini Plaza Indonesia memberikan ruang bagi mereka untuk berkarya dan menyajikan sebuah cerita yang dapat menginspirasi” ujar Astri.

Untuk tahu jadwal film PIFF, silakan klik piff.plazaindonesia.com

Related