Kinerja Divisi Otomotif Bagus, Laba Bersih Grup Astra Tumbuh 5%

marketeers article

Sepanjang tahun 2016, kinerja Grup Astra di industri otomotif cukup baik. Perolehan pangsa pasar grup ini, baik di industri sepeda motor dan mobil, mengalami pertumbuhan. Laba bersih grup otomotif Astra meningkat 23% menjadi Rp 9,2 triliun. Pencapaian ini berkat kesuksesan model-model baru yang diluncurkan Astra di tahu lalu, sehingga turut berdampak positif terhadap marjin laba.

Di industri kendaraan bermotor roda empat, penjualan Astra tumbuh 16% menjadi 591.000 unit. Pertumbuhan ini  lebih tinggi dari angka industri mobil secara nasional yang tumbuh 5% menjadi 1,1 juta unit. Dengan begitu, pangsa pasar Astra meningkat dari 50% menjadi 56%. Grup telah meluncurkan 14 model baru dan sembilan model revamped sepanjang tahun 2016.

Kemudian, di pasar sepeda motor, penjualan sepeda motor PT Astra Honda Motor (AHM) mengalami penurunan 2% atau terjual di angka sekitar 4,4 juta unit. Meski begitu, penurunan ini lebih rendah dari angka industri sepeda motor nasional yang turun sebesar 8% atau laku 5,9 juta unit.

Kondisi tersebut di atas menyebabkan pangsa pasar Astra meningkat dari 69% menjadi 74%. Di sisi laun, pencapaian ini berkat dukungan peluncuran tujuh model baru dan delapan model revamped sepanjang tahun 2016.

Pencapaian grup otomotif Astra ini juga lantaran kinerja bisnis komponen, yakni Astra Otopart yang tumbuh. Laba bersih Astra Otoparts tumbuh 31% menjadi Rp 418 miliar, yang disebabkan oleh kenaikan pendapatan di segmen pasar pabrikan otomotif (Original Equipment Manufacturer/OEM) dan segmen after market, serta peningkatan kontribusi laba bersih dari perusahaan asosiasi.

Kinerja Grup

Pada tahun 2016, pendapatan bersih konsolidasian Grup turun 2% menjadi Rp 181,1 triliun. Hal ini seiring dengan penurunan pendapatan di segmen alat berat dan pertambangan, serta penurunan kontribusi pendapatan dari Toyota sales operation setelah implementasi model distribusi dua tingkat (two-tiered) yang berlaku efektif sejak awal tahun lalu.

Namun begitu, laba bersih konsolidasian Grup meningkat 5% menjadi Rp 15,2 triliun pada tahun 2016. Bisa dikatakan hal ini berkat peningkatan kontribusi dari segmen otomotif, alat berat dan pertambangan, agribisnis serta infrastruktur dan logistik. Meski terjadi  penurunan kontribusi dari segmen jasa keuangan, teknologi informasi dan properti.

“Kinerja bisnis Grup Astra sepanjang tahun 2016 cukup memuaskan dengan peningkatan kinerja yang stabil di beberapa lini bisnis. Prospek tahun 2017 tampaknya cukup positif dengan perbaikan kondisi ekonomi dan kenaikan harga batu bara,” kata Prijono Sugiarto, Presiden Direktur PT Astra International Tbk., dalam siaran persnya.

    Related