Kolaborasi Kota Banyuwangi dan Warung Pintar Kembangkan UMKM

marketeers article

Warung Pintar mengumumkan secara resmi berekspansi ke Banyuwangi. Salah satu alasan dari masuknya Warung Pintar ke kota ini, lantaran pada tahun 2018 Banyuwangi menjadi kota dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Indonesia.

Selain itu, ekspansi ini didorong oleh kesamaan visi antara Warung Pintar dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk memaksimalkan potensi bisnis mikro dan sektor pariwisata dengan memanfaatkan teknologi pada era revolusi industri 4.0. Keterbukaan Pemkab Banyuwangi terhadap perubahan dan pemanfaatan teknologi ini menjadi awal yang kuat dari kerja sama dengan Warung Pintar.

“Tahun 2020, kami optimistis ekonomi daerah Banyuwangi akan tumbuh di kisaran 5,5% – 5,7%, di atas prediksi ekonomi nasional yang hanya sebesar 5,1%-5,5%. Ini merupakan bukti bahwa pemerintah mengerti kondisi dan kemampuan masyarakat sehingga berupaya keras untuk mewujudkannya. Pemkab Banyuwangi pun menggunakan  kesempatan ini untuk, pertama kalinya, bekerja sama dengan start-up, yaitu Warung Pintar,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam siaran pers.

Berkat keterbukaan dan semangat meningkatkan ekonomi, sebulan sebelum diresmikan, 101 warung sudah dapat ditemukan di kota yang mendapat julukan Sunrise of Java ini. Pemerintah Banyuwangi juga membuat regulasi khusus yang memberi kesempatan kepada pemilik Warung Pintar untuk membuka di fasilitas umum milik pemerintah. Saat ini, masyarakat dapat menemukan Warung Pintar di 6 fasilitas umum, antara lain Taman Blambangan, Stadion Diponegoro, Taman Sayuwiwit, Kantor Kecamatan Genteng, Mal Pelayanan Publik, serta pusat oleh-oleh.

Kolaborasi Warung Pintar dan Pemkab Banyuwangi ini menepis stigma negatif tentang adanya jarak antara masyarakat dan pemerintah. Dalam kolaborasi ini, masyarakat dan pemerintah dijembatani oleh Warung Pintar sebagai profesional bersama-sama membangun ekonomi untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik. Kolaborasi ini pun mempertegas bahwa Kota Banyuwangi terus menunjukkan pertumbuhan dan dapat bersaing dengan kota besar di Indonesia.

Untuk mencapai target tersebut, Warung Pintar dan Pemkab Banyuwangi menerapkan strategi hyperlocal berupa pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat untuk berjualan di Warung Pintar dan menjadikan Warung Pintar sebagai pusat informasi pariwisata. Dengan begitu, UMKM yang bekerja sama dengan Warung Pintar dari berbagai kota dapat saling terhubung dan meningkatkan kapabilitas bisnisnya.

“Tak hanya berjualan produk kebutuhan sehari-hari, masyarakat dapat memperoleh produk UMKM setempat seperti kopi, sale pisang, keripik singkong dan produk olahan lainnya di Warung Pintar Banyuwangi,” ujar Harya Putra selaku COO & Co-founder Warung Pintar.

Sejak 11 November 2017,  Warung Pintar perusahaan start-up teknologi mikro-retail telah memiliki lebih dari 1.200 warung di daerah Jabodetabek. 27 Februari 2019 lalu, Warung Pintar mempertegas komitmennya dengan mengakuisisi Limakilo, sebuah platform yang menyederhanakan rantai pasokan makanan dengan menghubungkan petani ke akses pasar. Akuisisi ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan pemilik warung.

    Related