Kolaborasi RI-Belanda Pacu Daya Saing Industri dan Ekspor

marketeers article
World Global Cartography Globalization Earth International Concept

Produk natural ingredients Indonesia memiliki potensi besar untuk memanfaatkan pasar Eropa, mengingat Indonesia memiliki kapasitas produksi yang tidak dapat diabaikan. Di sisi lain, daya saing masih menjadi tantangan bagi produsen natural ingredients Indonesia untuk memasuki pasar Eropa.

Menjawab persoalan ini, Pemerintah Republik Indonesia bersama Kerajaan Belanda sepakat berkolaborasi dalam upaya meningkatkan daya saing industri nasional ke kawasan Eropa. Kolaborasi ini tertuang dalam penandatananan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Perindustrian RI dengan the Center for the Promotion of Imports from Developing Countries (CBI), yang merupakan badan di bawah Kementerian Luar Negeri Belanda.

MoU tersebut ditandatangani oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin Restu Yuni Widayati bersama Wakil Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia, Ferdinand Lahnstein yang mewakili pihak CBI Belanda.

“Kesepakatan ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama periode sebelumnya, antara CBI Belanda dengan Ditjen KPAII Kemenperin tentang MoU on Industrial Technical Cooperation berikut juga Technical Arrangement untuk Engineering Sector dan Food Ingredients Sector yang ditandatangani pada April 2013 dan telah berakhir pada April 2018,” kata Sekretaris Ditjen KPAII Kemenperin Restu Yuni Widayati di Jakarta, Rabu (22/05/2019).

Menurut Restu, MoU ini akan berlaku selama lima tahun (2019–2023) dan fokus pada kelompok produk seaweed extracts, essential oils, dan plant extracts yang akan menyasar pasarkosmetik dan makanan (suplemen) di Eropa.

“Jadi, kali ini terkait peningkatan daya saing ekspor produk industri di sektor natural ingredients,” jelasnya.

Natural ingredients digunakan secara luas di berbagai produk makanan (suplemen) dan produk kosmetik. Salah satu pasar utama di dunia untuk produk makanan dan produk kosmetik adalah Eropa.

“Kawasan Eropa, secara tradisional, telah bertumbuh sebagai pasar potensial bagi produsen natural ingredients dengan tingginya tingkat permintaan untuk berbagai variasi produk yang dibuat dari bahan tersebut,” ungkap Lahnstein.

Plt. Direktur Jenderal KPAII Kemenperin Ngakan Timur Antara menyatakan, Belanda merupakan mitra penting Indonesia untuk kerja sama ekonomi di kawasan Eropa. Untuk itu, keduanya terus berupaya meningkatkan kemitraan dan kerja sama ekonomi yang komprehensif.

“Ke depan, untuk mendorong penetrasi produk natural ingredients, utamanya ke pasar Eropa, kolaborasi dengan mitra internasional sepertiini akan terus diperkuat. Kemenperin juga akan mengembangkan program-program pendampingan sebagai dukungan pemerintah bagi pelaku industri,” paparnya.

Indonesia sebagai ekonomi terbesar ke-16 di dunia merupakan salah satu mitra ekonomi utama bagi Belanda. Nilai perdagangan kedua negara mencapai US$5,1 miliar pada tahun 2018 dengan surplus di sisi Indonesia sebesar US$ 2,6 miliar.

Editor: Sigit Kurniawan

Related