Kolaborasi Tokio Marine Life dan Bank Index Pasarkan Produk Bancassurance

marketeers article

Menurut Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) kesadaran masyarakat Indonesia pada asuransi terus meningkat. Sejauh ini, penetrasi asuransi sudah mencapai 7,1%. Penetrasi ini  mengacu jumlah tertanggung perorangan terhadap jumlah penduduk.

Tentunya, peluang ini wajib ditangkap oleh para perusahaan asuransi di negara ini. Namun, agar hasil yang diperoleh maksimal, perlu strategi yang pas. Terutama, dalam strategi pemilihan jalur distribusi.

Sekarang ini, ada beragam kanal distribusi dalam menggarap pasar asuransi ini, Ada jalur keagenan, alternatif, dan bancassurance. Data dari AAJI menyebutkan bahwa dari tahun ke tahun, kanal bancassuranse terus mendominasi dalam memberikan kontribusi pada pertumbuhan premi nasional.  Tahun 2017 lalu, jalur kerjasama antara perbankan dan asuransi ini berkontribusi hingga 45,9% dari total pendapatan premi asuransi jiwa nasional.

Inilah yang menjadi salah satu pendorong Tokio Marine Life Insurance Indonesia (TMLI) sebagai salah satu pemain di industri asuransi jiwa terus mengembangkan kanal banccassurance. Pengembangan terbaru adalah dengan berkolaborasi bersama PT Bank Index Selindo (Bank Index). Keduanya, melakukan kerja sama strategis dalam mengembangkan jalur distribusi bancassurance dalam  menyediakan produk Index Wealth Protection

“Kami optimistis dapat menjalin kerja sama dengan Bank Index. Kami  juga percaya produk yang kami siapkan, Index Wealth Production dari Tokio Marine Life Insurance Indonesia  akan memberikan perlindungan serta hasil investasi yang optimal untuk konsumen Bank Index,” kata Tham Chee Kong, Presiden Direktur Tokio Marine Life Insurance saat penandatangan kerjasama dengan Bank Index, hari ini (05/07/2018).

 Chee Kong menambahkan, bancassurance merupakan salah satu saluran distribusi produk asuransi Tokio Marine Life Insurance Indonesia yang bekontribusi sekitar hampir 14% dari jumlah total premi TMLI di tahun 2017 lalu. Sedangkan saluran agensi berkontribusi sekitar 54% dan sisanya sekitar 29% dikontribusikan dari jalur korporasi. Sebelum kerjasama degan Bank Index ini, TMLI telah bekerjasama dengan beberapa bank lain. Antara lain, Bank Victoria, Bank KEB Hana, Bank of China, dan Bank Agris.

Lalu, apa yang melatarbelakangi kerja sama ini? Menurut Chee Kong, antara TMLI dan Bank Index memiliki profil nasabah yang sama. Kedua perusahaan keuangan ini memiliki nasabah yang kebanyakan adalah pelaku bisnis perdagangan, dari kelas usaha kecil dan menengah,(UKM) serta sebagian yang sudah berskala besar. Kemudian, adanya kerja sama ini juga akan memperluas daya jangkau TMLI dengan menyediakan tenaga pemasar andal yang akan ditempatkan di cabang-cabang Bank Index.

Gimin Sumalim, Presiden Direktur Bank Index  menambahkan bahwa Tokio Marine Life Insurance Indonesia adalah salah satu mitra bisnis terbaik. Ia optimistis bahwa produk Index Wealth Protection ini akan diterima nasabahnya.

“Saya meyakini bisnis Bank Index dapat tumbuh melalui kerja sama yang baik dan penyediaan produk sesuai dengan kebutuhan nasabah. Apalagi, selama ini sebenarnya sudah banyak yang menanyakan ke kami apakah ada produk asuransi yang pas untuk mereka. Jadi, produk ini menjadi jawabannya,” kata Gimin.

Saat ini, Bank Index memiliki 13 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk tahun ini, akan dibuka di lima cabang terlebih dahulu, yakni di Medan, Manado, Makassar, Semarang, dan Malang. “Harapan kami, target penjualan produk asuransi Index Wealth Protection ini dapat mencapai Rp 1,5 miliar atau Rp 6 miliar untuk premium dasar hingga akhir 2018,” tambah Gimin lagi.

Bank Index  adalah bank umum  swasta nasional  yang didirikan di Jakarta pada tanggal 30 Juli 1992, dan mulai resmi beroperasi memberikan jasa layanan perbankan pada 23 Agustus 1993. Fokus usaha Bank Index adalah di sektor komersial.

Di dalam strategi pengembangan jaringan kantornya, Bank Index memprioritaskan perluasan pangsa pasar pada segmen usaha kecil dan menengah (UKM). Selain itu, juga membangun kerja sama pembiayaan dengan lembaga-lembaga keuangan yang lain seperti Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan perusahaan Multifinance.

    Related