Kompas TV Andalkan Strategi Multiplatform

marketeers article

Sebagai pemain baru di industri pertelevisian di Indonesia, Kompas TV masih optimistis untuk menggarap pasar pada tahun 2015. Selain karena munculnya peluang baru, juga karena pasar televisi masih terbilang prospektif. Selain itu, kompetisi antartelevisi makin sengit. Tidak sebatas kecepatan, tetapi juga kualitas konten yang disajikannya.

Sementara, perkembangan teknologi digital membuat pemain televisi tidak boleh berpuas diri dengan konten maupun cara pengemasan yang monoton. Para pemain membutuhkan inovasi sekaligus kreativitas. Tanpa inovasi dan kreativitas, televisi bisa saja akan ditinggalkan oleh pemirsanya.

“Yang jelas, sebagai pemain baru, kami optimistis melihat industri pada tahun ini. Berdasarkan pengalaman di tahun 2014, Kompas TV khususnya setelah pemilihan umum presiden yang lalu, mendapat penilaian pemberitaan-pemberitaan cukup positif,” kata Bimo Setiawan, Direktur Grup Kompas TV kepada Marketeers.

Berdasarkan jejak rekam pada tahun 2014 tersebut, Kompas TV mencoba memperbesar jumlah tayangan berita.  “Kami saat ini boleh dibilang sebagai televisi yang berbasis berita. Kami menyajikan aneka konten, termasuk hiburan yang juga kami kemas tidak jauh dari posisi kami sebagai stasiun berita,” kata Bimo.

Sebagai stasiun televisi baru, Kompas TV mau tidak mau harus memahami perubahan di lanskap industri, khususnya perubahan yang terjadi pada perilaku penonton televisi mutakhir. Kompas TV, menurut Bimo, melihat adanya kebutuhan masyarakat akan stasiun televisi baru yang mampu memberi perspektif baru. Hal ini kemudian diterjemahkan oleh Kompas TV dalam bentuk konten maupun cara mengemas beritanya. Salah satu yang dibutuhkan adalah konten yang disajikan secara multiplatform.

“Saat menyiarkan breakingnews Kompas TV misalnya, siaran tersebut selalu bisa diakses di Kompas.com atau Tribunews.com. Jadi, kami mengandalkan kekuatan multiplatform yang kami punyai. Strategi ini tentunya tidak mengesampingkan konten yang diusung sebagai salah satu alternatif pilihan masyarakat akan televisi berita,” kata Bimo.

Untuk multiplatform, lanjut Bimo, Kompas TV mengandalkan kekuatan yang sudah dimiliki oleh Kelompok Kompas Gramedia (KKG). Dengan multiplatform ini, diharapkan Kompas TV bisa bersaing dan mendapatkan tempat di hari masyarakat penonton televisi di Indonesia.

Related