Konsistensi, Kunci Employer Branding Grup Astra

marketeers article
Man Hand writing Whats Your Ideal Company? with black marker on visual screen. Business, technology, internet concept. Modern business skyscrapers background. Stock Photo

Pada dasarnya employer branding tidak berbeda dengan aktivitas marketing. Tingkat kompetisi antarperusahaan dalam mencari Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas semakin ketat. Sehingga, perusahaan harus memiliki nilai tambah atau biasa disebut Employee Value Proposition (EVP).

Selanjutnya, EVP ini harus dikomunikasikan ke para pencari kerja. Inilah yang dilakukan oleh PT Astra International Tbk., salah satu perusahaan paling difavoritkan oleh pencari kerja di negara ini. Grup usaha raksasa ini  secara konsisten dan intensif menerapkan branding di area sumber daya manusia sejak tahun 2010.

Saat itu, Astra sedang membuat Astra People Road Map sejalan dengan visi Astra 2020 yang ingin mewujudkan perusahaan sebagai kebanggaan negara. Visi Astra 2020 itu mencakup Portfolio Road Map, People Road Map, dan Public Contribution Road Map.

Untuk People Road Map ini, Corporate Human Capital Development menjadi ujung tombaknya. Selanjutnya, mereka membuat EVP dan framework dalam membangun sumber daya manusia dari ujung ke ujung

“Kami mulai mengimplementasikan recruitment branding atau employer branding sejak tahun 2010. Pada dasarnya ini adalah konsep untuk mengenalkan Astra pada pihak luar, khususnya pencari kerja, dan harus dikemas ala marketing. Lalu, kami merumuskan employee value proposition Astra dan mulai membuat beragam inisiatif kampanye untuk mengenalkan Astra di mata para pencari kerja,” kata A. Budi Santoso, Chief Corporate Human Capital Development PT Astra International Tbk.

Mengapa employer branding harus terus menerus dijalankan? Tentunya, hal itu kembali ke hakikat dari branding itu sendiri yang memang harus konsisten.  Artinya, ada atau tidak ada lowongan kerja, employer branding tetap berjalan, baik ke dalam dan terutama ke luar.

“Jadi, branding dalam konteks human capital itu seperti dua sisi mata uang. Satu sisi untuk attraction ke pencari kerja dan sisi lain adalah sebagai retention atau engagement ke karyawan,” tambahnya.

Konsistensi dalam melakukan employer branding ini memiliki beberapa manfaat. Di antaranya, untuk menjaga awareness di mata para pencari kerja. “Selain itu, juga untuk menjaga penguasaan pasar Astra yang dalam hal ini adalah pasar pencari kerja,” katanya.

    Related