Konsumen Indonesia Gemar Bandingkan Harga di E-Commerce

marketeers article

Sepanjang tahun 2017, perkembangan teknologi terutama yang berkaitan dengan e-commerce telah berkembang pesat. Di Indonesia minat belanja online semakin meningkat dan jumlah penggunannya semakin tinggi.

Sebagai ‘mesin pencari belanja dan perbandingan harga platform’ yang beroperasi di Indonesia, Priceza.co.id telah mengumpulkan data tentang perilaku belanja online konsumen Indonesia yang dirangkum mulai 1 Januari hingga 31 Desember 2017, dan temuannya cukup menarik.

Menurut data dari E-commerce IQ, 24,74 juta orang atau 19% dari total populasi Indonesia merupakan pembeli online. Di sisi lain, menurut data Priceza yang dikumpulkan secara internal, ada lebih dari 4,5 juta kunjungan pengguna aktif ke situs Priceza.co.id setiap bulan. Data ini menunjukkan bahwa minat masyarakat untuk melakukan pembelanjaan online cukup besar.

Pakaian dan aksesori mode adalah kategori yang paling populer di Indonesia sepanjang tahun lalu, dengan total 27% dari jumlah klik yang diterima. Angka tersebut diikuti oleh kategori otomotif (16%) dan smartphone (12%). Sementara berdasarkan jenis kelamin, pengguna perempuan memiliki porsi lebih sedikit yaitu 35,5%, dibandingkan pengguna laki-laki dengan 64,5%.

Selain menganalisis tiga kategori paling populer, ada pola belanja yang bisa dijadikan acuan. Konsumen Indonesia biasanya mengunjungi situs dan aplikasi Priceza untuk menemukan produk atau merek tertentu. Kemudian mereka tidak langsung pergi ke toko online untuk membeli. Akan tetapi. mereka membandingkannya dengan produk atau merek serupa terlebih dahulu.

Konsumen Indonesia menghabiskan banyak waktu membandingkan harga dan produk sebelum memutuskan pembelian. Menurut data Priceza, rata-rata jumlah uang yang dihabiskan konsumen dalam satu transaksi online sebesar Rp 820.000.

CEO & Pendiri Grup Priceza Thanawat Malabuppha mengatakan “Tren e-commerce pada tahun 2018 akan mengarah ke User Generated Content (UGC), yang kurang-lebih terkait dengan perilaku konsumen Indonesia yang suka membanding-bandingkan. Sebagai contoh, membaca ulasan atau testimoni dari pengguna akan mempengaruhi keputusan pembelian seseorang.”

Data Priceza menunjukkan bahwa sepanjang 2017, berbagai ulasan produk oleh pengguna mempengaruhi pembelian konsumen berikutnya. Menurut uji A atau B yang telah dilakukan, produk dengan ulasan memiliki angka klik-tayang (57%) lebih tinggi dari rasio klik per tayang (RKPT) jika dibandingkan dengan produk tanpa ulasan apapun.

Melihat temuan ini, Priceza memprediksi bahwa jumlah pembeli online di Indonesia tidak akan menunjukkan penurunan dalam waktu singkat. Sebagai gantinya, kesempatan untuk melampaui angka pada torehan tahun lalu akan sangat mungkin terjadi.

Bukti lainnya dapat dilihat melalui acara terakhir Hari Belanja Online Nasional 2017. Menurut CMO Lazada Indonesia, Achmad Alkatiri, yang juga bertindak sebagai ketua panitia, acara tersebut telah melampaui 64% dari targetnya.

Related