Korea Selatan Jajaki Level Investasi Baru di Indonesia

marketeers article
puzzle with the national flag of indonesia and south korea . concept

Kerjasama Indonesia dan Korea Selatan berada di level baru. Korea punya peran di industri baja (mother of industry) yang memperdalam struktur industri otomotif. Investasi Korea Selatan telah membuka satu juta lapangan kerja di Indonesia dan diharapkan meningkat dua kali lipat pada 2024.

“Korea Selatan konsisten menjadi investor kelima terbesar di Indonesia dalam lima tahun terakhir melalui berbagai investasi di sektor manufaktur dasar seperti industri baja dan petrokimia. Kerjasama Indonesia dan Korea Selatan telah berada di level baru,” ungkap Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu (27/02/2019).

Di sektor baja, terdapat perusahaan POSCO, lalu Lotte Chemical Indonesia sebagai pemain petrokimia, serta industri ban Hankook.

Melalui penguatan kemitraan Indonesia-Korea Selatan, Airlangga meyakini, akan dapat saling menguntungkan bagi kedua negara. “Potensi perdagangan kedua negara sangat besar,” imbuh Airlangga.

Pada tahun 2017, neraca perdagangan RI-Korsel mengalami surplus sebesar US$78 juta dari total nilai perdagangan yang mencapai US$17 miliar. Diproyeksi, nilai perdagangan kedua negara semakin meningkat dengan target sebesar US$30 miliar tahun 2022.

“Kami juga harapkan terjadi pertumbuhan investasi di sektor permesinan, karet, kayu, dan elektronik dari Korea Selatan di Indonesia,” ungkapnya. Ini akan membawa efek berantai yang luas bagi ekonomi nasional, baik melalui peningkatan pada nilai tambah sumber daya alam di dalam negeri, penyerapan tenaga kerja lokal, hingga penerimaan devisa dari ekspor.

Study McKinsey menunjukkan, tahun 2025 terdapat peluang dari sektor ekonomi digital sebesar US$150 miliar bagi Indonesia yang akan mempekerjakan lebih dari 10 juta tenaga kerja, empat juta di antaranya adalah pekerja dari sektor industri.

“Kami sudah berkomitmen dengan Korea Chamber of Commerce and Industry in Indonesia (Kocham), bahwa dari empat juta tenaga kerja sektor industri, dua juta dari investasi Korea Selatan,” tuturnya.

Airlangga juga menegaskan, besarnya peluang ekonomi digital bisa menjadi multiplier effect bagi industri lainnya, misalnya smartphone dan elektronik

Related