Korea Terus Kembangkan Wisata Ramah Muslim

marketeers article
Korea Travel Landmarks. Vector and Illustration

Islam menjadi agama minoritas di Korea Selatan. Hingga kini hanya 0,2% dari keseluruhan penduduk di sana yang memeluk Islam. Kendati demikian, dari tahun ke tahun pertumbuhan Islam di Korea Selatan terus meningkat. Tercatat, lebih dari 100 ribu muslim tinggal di Negeri Ginseng. Mulai dari penduduk asli, pendatang, maupun orang asing yang menetap.

K-Pop dan drama Korea menjadi salah satu aspek yang menarik muslim untuk berkunjung atau tinggal di Korea Selatan. Selain itu, wisata kuliner hingga alam juga menjadi magnet wisatawan. Meningkatnya wisatawan muslim di Korea mulai dirasakan dampaknya pada berbagai lembaga. Satu di antaranya departemen yang melayani publik.

Mereka mulai menyadari pentingnya pengadaan layanan yang ramah muslim. Contohnya, pengadaan tempat ibadah di berbagai tujuan wisata, hotel, pusat perbelanjaan, dan bandara. Hal itu menjadi wujud keseriusan pemerintah Korea Selatan mengembangkan wisata ramah muslim. Kini, restoran ramah muslim pun juga semakin banyak dan mudah dijumpai.

Untuk memperkenalkan wisata Korea Selatan yang ramah muslim, Korea Tourism Organization (KTO) Jakarta menyelenggarakan Korea Travel Fair 2019. Di semester kedua ini, KTO mengambil tema Muslim Friendly Korea Festival.  Acara ini akan dilaksanakan 6-8 September 2019 di Kota Kasablanka.

“Festival ini bertujuan untuk mempromosikan pariwisata ramah muslim di Korea kepada masyarakat Indonesia yang merupakan salah satu negara muslim terbesar di dunia dan pasar wisatawan penting bagi Korea. Kami harap acara ini dapat menjadi media yang positif bagi mayarakat Indonesia untuk lebih mengenal Korea yang ramah muslim,” ujar Direktur KTO Jakarta Andrew Jonghoon Kim.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related