Kota Rock, Branding Tak Sengaja Bagi Kutai Kartanegara

marketeers article

Meskipun jauh berada dari ibu kota negara, siapa sangka kalau Kutai Kartanegara (Kukar) berhasil menyelenggarakan salah satu festival rock terbesar di Indonesia secara rutin sejak tahun 2012. Kukar Rockin Fest berhasil membawa nama-nama besar dalam industri musik metal dunia daerah yang dijuluki Jantung Kalimantan tersebut. Sebut saja nama-nama besar, seperti Sepultura, Testament, dan Helloween yang sempat singgah ke Kukar. Secara tidak langsung, festival ini telah menasbihkan Kukar sebagai salah satu kota rock di Indonesia.

Rita Widyasari, Bupati Kukar, mengatakan branding Kukar sebagai kota rock merupakan proses branding yang tidak disengaja. Awalnya, Rita mendapat tawaran untuk memboyong Sepultura bermain di Kukar dengan harga yang cukup murah. “Tapi, saya kembali ingatkan untuk tidak menggunakan dana APBD,” ujar Rita.
 
Alhasil, setelah bekerjasama dengan beberapa pihak dan sponso Kukar Rockin Fest berhasil dihelat untuk pertama kali. Hal ini terus diadakan secara rutin setiap tahun. Pada awal maret lalu giliran Firehouse yang menyambangi Kukar. “Musik rock ini pecintanya banyak dan solid serta loyal. Kasihan kalau mereka tidak diperhatikan oleh pemerintah. Begitu pemerintah memperhatikan, mereka ikut menjadi bagian dari kami di pemerintah, serta mereka merasa memiliki daerah tersebut,” tambah Rita.
 
Hal tersebut ia saksikan sendiri ketika acara selesai para penggemar musik metal berbondong-bondong untuk membersihkan sampah-sampah di lapangan. Rita sendiri tidak sungkan menampilkan diri dalam panggung musik metal tersebut. Ia rela berpose menggunakan atribut khas anak metal, kaos band metal hitam, dan beragam aksesori sebagai salah satu promosi Kukar Rockin Fest.
 
Selain festival musik, Rita juga gencar mempromosikan potensi daerah Kukar dengan beragam sarana, salah satunya melalui film. Film Erau Kota Raja merupakan promosi pariwisata Kukar terkai dengan potensi wisata sejarah yang ada di dalamnya. Tidak tanggung-tanggung, Rita pun ikut terlibat dalam proses pembuatan film sebagai pemain figuran.
 
Promosi tersebut sukses membuat Kukar  terkenal secara nasional dan internasional. Namun, Rita selalu mengingatkan penyelengaraan acara tersebut sama sekali tidak boleh menggunakan APBD. “Masyarakat kami masih banyak yang miskin dan jalanan masih banyak yang rusak. Kalau tidak ada untungnya bagi rakyat saya tidak mau menggunakan dana APBD. Rakyat juga bayar pajak. Jadi harus yang menguntungkan mereka juga,” tutup Rita.

Related