Kreatif, Sulteng Hapus Stigma Negatif via Tour de Central Celebes

marketeers article

Bicara terang-terangan, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengakui masih terdapat stigma negatif yang melekat pada wilayah Sulteng. Tak ingin dikenal sebagai daerah yang rentan akan konflik dan berbagai persoalan keamanan, Sulteng berupaya mengubah stigma ini dengan menggelar  Tour de Central Celebes.

Terinspirasi dari Tour de France, pemerintah Sulteng untuk kali kedua menggelar kegiatan balap sepeda Tour de Central Celebes 2018. Bertujuan mempromosikan potensi pariwisata dan kebudayaan Sulteng, kegiatan ini diharapkan mampu berperan sebagai pintu masuk wisatawan mancanegara di Sulteng.

“Kami ingin mengubah citra Sulteng yang dikenal erat dengan keributan, teroris, atau pun sipil bersenjata dengan image yang lebih positif. Melalui sport tourism, Sulteng akan lebih dikenal. Kami ingin menanamkan image bahwa Sulteng tidak hanya dikenal dengan situasi berdarah, melainkan lebih dari pada itu. Kami punya banyak destinasi wisata yang menarik yg bisa dikunjungi,” tutur Longki di Jakarta, Senin (16/07/2018).

Raih Pengakuan UCI dan ISSI

Meski baru memasuki tahun kedua, pemerintah Sulteng nampaknya bisa berbangga. Pasalnya, Tour de Central Celebes telah memperoleh pengakuan dari Induk organisasi sepeda di Indonesia yaitu Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) yang berafiliasi dengan organisasi sepeda internasional, yaitu Union Cycliste Internationale (UCI) untuk memberikan rekomendasi dan mengagendakan kegiatan ini dalam kalender event ISSI tahun 2018.

“Untuk mendapatkan pengakuan ini tidak mudah. Kami harus membuktikan bahwa tidak ada hal-hal yang mengurangi nilai atau mengecewakan pembalap itu sendiri. Pengakuan ini mengindikasikan kami serupa dengan Tour de France atau pun Tour de Bali, hanya saja berbeda kelas. Namun setidaknya kami sudah mendapat pengakuan UCI,” ujar Longki.

Event ini akan memulai start dan finish di Kabupaten dan Kota di Sulteng dengan total keseluruhan jarak tempuh mencapai 740 km.  Wilayah tersebut antara lain:

  1. Etape I: Start di RTH Teluk lalong, Kota Luwuk – Finish di rambu SPBU, Kecamatan Bunta dengan jarak tempuh 132,5 km
  1. Etape II: Start di  objek wisata Pantai Pasir Putih Ampana Kab. Tojo Unauna – Finish  di Kota Poso, dengan jarak tempuh 162,6 km
  2. Etape III: Start di Objek Wisata Air Terjun Saluopa, di kabupaten Poso – Finish di depan Kantor Bupati Parigi Moutong,  dengan jarak tempuh 204,1 km.
  3. Etape IV : Start  di depan Kantor Bupati Parigi Moutong – Finish di Tugu Topeaju, Bora, Kabupaten Sigi dengan jarak tempuh 111,7 km
  4. Etape V : Start di lapangan Sepak Bola Desa watatu, banawa Selatan Kab. Donggala – Finish di Depan Kantor Gubernur Sulawesi Tengah dengan Jarak Tempuh 127,7 km

Sementara waktu pelaksanaan jatuh pada 14 – 18 Oktober 2018 dengan penjelasan sebagai berikut:

  • Tanggal 14 Oktober 2018 Etape I Kota Luwuk – Kec. Bunta
  • Tanggal 15 Oktober 2018 Etape II Kabupaten Tojo Unauna – Kabupaten Poso
  • Tanggal 16 Oktober 2018 Etape III Kabupaten Poso – Kabupaten Parigi Moutong
  • Tanggal 17 Oktober 2018 Etape IV Kabupaten Parigi Moutong – Kabupaten Sigi
  • Tanggal 18 Oktober 2018 Etape V Kabupaten Donggala – Kota Palu

Longki menambahkan, event ini akan diintegrasikan dengan event-event pariwisata di setiap daerah yang dilalui. “Karena tujuan kami adalah menyampaikan informasi-informasi potensi yang terkandung di Sulteng agar diketahui secara nyata oleh masyarakat dunia. Berbagai atraksi, dan kesiapan berbagai sub-sektor pariwisata telah kami siapkan guna mendukung gelaran ini,jelas Longki.

Pemerintah Sulteng menargetkan event ini dapat menarik dua ribu wisatawan mancanegara dan 30 ribu wisatawan nusantara.

Editor: Sigit Kurniawan

Related