Kredivo Masuk Daftar 100 Fintech Dunia Berpengaruh

marketeers article

Maraknya penggunaan kartu kredit digital di regional membawa berkah tersendiri bagi Kredivo. Tidak hanya produknya digunakan oleh banyak orang, Kredivo diganjar penghargaan dengan masuk ke dalam Global Top 100 startup tekfin yang diumumkan oleh KPMG dan H2 Ventures, serta startup regional nomor 1 kategori Usaha Kecil dan Menengah pada Singapore Fintech Festival.

Daftar Global Top 100 yang diumumkan KPMG dan H2 Ventures ini menyoroti 100 perusahaan-perusahaan teknologi finansial yang paling inovatif di seluruh dunia. Kredivo adalah satu-satunya perusahaan penyedia pinjaman dari Asia Tenggara yang masuk daftar ini. Singapore Fintech Festival, festival tekfin terbesar di dunia, menampilkan inovasi tekfin, dan mengakui startup yang telah memberikan dampak pada skala regional dan global.

Diselenggarakan bersama oleh Otoritas Moneter Singapura (MAS) dan sektor swasta. Pengakuan Kredivo sebagai startup nomor 1 di Asia Tenggara dalam kategori Usaha Kecil dan Menengah merepresentasikan kualitas produk dan dampak yang dibawa Kredivo dalam memberikan akses kredit kepada jutaan milenial Indonesia.

“Akses terhadap kredit merupakan persoalan besar bagi milenial Indonesia, dan kami menjawabnya melalui kemudahan, transparansi, dan fairness. Kami sangat bersyukur hasil kerja kami dapat diakui, baik dalam skala global maupun regional. Kami berharap bisa membawa dampak yang lebih besar lagi di tahun-tahun mendatang,” terang Akshay Garg, cofounder dan CEO dari FinAccel

Dalam jangka waktu 2,5 tahun sejak awal berdiri, Kredivo telah berkembang sebagai sistem pembayaran e-commerce dengan pertumbuhan yang cepat, dan sudah tersedia di hampir semua sepuluh e-commerce terbesar di Indonesia. Sebagai pelopor dalam pinjaman digital, Kredivo berfokus untuk memberikan pinjaman secara bertanggung jawab, dengan mengenakan suku bunga paling rendah yaitu 0% untuk pembayaran tepat waktu.

Pada tahun 2018, dalam kurun waktu satu tahun saja, jumlah pengguna Kredivo meningkat lebih dari dua kali lipat, dan pencairan pinjaman bulanan melonjak lebih dari tiga kali lipat bersamaan dengan angka kredit macet (NPL) yang setara dengan bank papan atas.

Editor: Sigit Kurniawan

Related