Kuartal III-2108, Laba Bersih Grup Astra Tumbuh 21%

marketeers article

Pada sembilan bulan pertama tahun ini, PT Astra International Tbk., atau Grup Astra berhasil meraih peningkatan pendapatan bersih konsolidasian hingga 16% menjadi Rp 174,9 triliun.  Hal ini berkat  pertumbuhan pendapatan pada hampir semua segmen, terutama dari segmen bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi.

Sementara itu, pelemahan mata uang Rupiah selama periode ini menekan marjin terhadap bisnis manufaktur Grup. Namun, dampak tersebut diimbangi oleh bisnis-bisnis berbasis komoditas Grup, aktivitas ekspor serta meningkatnya keuntungan selisih kurs.

Laba bersih Grup Astra juga meningkat 21% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, mencapai Rp 17,1 triliun. Sedangkan nilai aset bersih per saham tercatat sebesar Rp 3.272 pada 30 September 2018. Angka ini 7% lebih tinggi dibandingkan posisi akhir tahun sebelumnya.

“Kami berharap Grup akan mencapai kinerja tahunan yang baik, meskipun persaingan yang sengit di pasar mobil serta pelemahan harga minyak kelapa sawit masih tetap diwaspadai,” kata Prijono Sugiarto Presiden Direktur PT Astra International Tbk.

Namun, kas bersih, di luar Grup anak perusahaan jasa keuangan mencapai Rp 1,7 triliun, turun dibandingkan dengan nilai kas bersih sebesar Rp 2,7 triliun pada 31 Desember 2017. Penurunan ini lantaran aksi korporasi yang telah dilakukan grup ini dengan mengucurkan investasi pada bisnis jalan tol dan GO-JEK. Selain itu, adapula belanja modal pada bisnis kontraktor penambangan  dibandingkan dengan Rp 46,1 triliun pada akhir tahun 2017.

Lini usaha

Hingga Kuartal III tahun ini, bisnis otomotif dari Grup Astra mengalami pertumbuhan positif.  Laba bersih dari bisnis otomotif Grup meningkat 7% menjadi Rp 7,0 triliun. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya penjualan sepeda motor.

Penjualan mobil secara nasional meningkat 7% selama periode ini menjadi 857.000 unit. Namun, penjualan mobil Astra turun 4% menjadi 424.000 unit karena meningkatnya kompetisi, sehingga pangsa pasar Astra menurun dari 55% menjadi 50%. Grup telah meluncurkan 17 model baru dan 6 model revamped selama periode ini.

Penjualan sepeda motor secara nasional meningkat 9% menjadi 4,7 juta unit, sedangkan penjualan PT Astra Honda Motor (AHM) di pasar domestik meningkat 9% menjadi 3,5 juta unit, dengan pangsa pasar yang stabil sebesar 75%. Grup telah meluncurkan 5 model baru dan 16 model revamped selama periode ini.

PT Astra Otoparts Tbk (AOP), bisnis komponen otomotif Grup, melaporkan laba bersih yang meningkat 12% menjadi Rp414 miliar, disebabkan oleh kenaikan pendapatan dari meningkatnya kinerja penjualan pasar pabrikan otomotif (OEM/original equipment manufacturer) dan pasar suku cadang pengganti (REM/replacement market).

Di antara segmen usaha yang ada di Grup Astra, segmen infrastruktur dan logistik tercatat yang paling tinggi pertumbuhan laba bersihnya. Tumbuh sekitar 270% atau naik dari rugi bersih Rp 66 miliar pada sembilan bulan pertama tahun 2017 menjadi laba bersih Rp 112 miliar di periode yang sama tahun ini.

Hal ini merupakan dampak dari peningkatan keuntungan dari bisnis jalan tol Tangerang-Merak dan unit bisnis PT Serasi Autoraya, serta masuknya dampak kerugian atas pelepasan 49% kepemilikan di PT PAM Lyonnaise Jaya pada tahun sebelumnya.

    Related