Laba Bersih Grup Astra Melonjak 31% di Semester I-2017

marketeers article

Grup Astra mencatatkan kinerja keuangan yang menggembirakan di semester I tahun ini. Dari sisi pendapatan bersih, Astra berhasil tumbuh 11% bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Naik dari Rp 88,2 triliun menjadi Rp 98,0 triliun.

Lalu, dari sisi Laba bersih grup ini naik hingga 31% di semester I ini bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meningkat dari Rp 7,1 triliun menjadi Rp 9,4 triliun. Pencapaian ini seiring dengan peningkatan kinerja bisnis di sebagian besar segmen bisnis yang dimasuki grup ini.

Di antaranya, pada bisnis otomotif, laba bersih Astra berhasil meningkat 9%, menjadi Rp 4,2 triliun.  Hal ini berkat peningkatan penjualan mobil di periode ini. Penjualan mobil Astra meningkat 9% menjadi 298 ribu unit. Sehingga, pangsa pasar grup ini naik dari 51% menjadi 56%.

Sedangkan penjualan mobil secara nasional meningkat dari 531.929 unit di semester I tahun lalu, menjadi 533.903 unit. Selama periode enam bulan pertama ini, Astra telah meluncurkan satu model baru dan empat model revamped selama periode ini.

Di pasar sepeda motor, secara nasional terjadi penuruan di paruh pertama tahun ini, menjadi 2.700.546 unit. Padahal, di tahun lalu untuk periode yang sama, penjualan motor nasional mencapai 2.962.888 unit. Namun, akibat penurunan ini, pangsa pasar PT Astra Honda Motor justru meningkat menjadi 74% dari 73% di tahun lalu.

AHM sendiri mampu menjual 2.005.944 unit. Turun sekitar 7% dari tahun lalu yang berhasil laku 2.158.388 unit. Di periode ini, Astra telah meluncurkan enam model motor baru dan sebelas model revamped.

Selain dari produk kendaraan bermotor, bisnis komponen juga memberikan kontribusi pada pendapatan grup ini. laba bersih dari PT Astra Otoparts Tbk (AOP), bisnis komponen Grup, meningkat 30% menjadi Rp 198 miliar. Terutama disebabkan oleh peningkatan kontribusi dari perusahaan patungan dan entitas asosiasi.

Laba bersih bisnis jasa keuangan Grup meningkat 62% menjadi Rp 2,0 triliun, dengan peningkatan kontribusi dari sebagian besar bisnis segmen jasa keuangan. Sedangkan di sektor pertambangan dan alat berat, laba bersih Astra meningkat sebesar 83% menjadi Rp2,1 triliun.

Selain tiga sektor tersebut di atas, Grup Astra juga meraih laba bersih dari bisnis agribisnis dan properti. Hanya dua lini bisnis, yakni infrastruktur & logistik dan teknologi informasi yang mengalami penurunan.

“Sebagian besar bisnis Grup Astra memiliki kinerja yang baik pada semester pertama tahun 2017. Untuk sisa tahun ini, Grup Astra berharap mendapatkan manfaat dari harga batu bara yang stabil, walaupun hasil kinerja diperkirakan akan terpengaruhi oleh meningkatnya persaingan di pasar mobil dan menurunnya permintaan di pasar motor,” kata Prijono Sugiarto, Presiden Direktur PT Astra International Tbk.

    Related