Laba Bersih Grup Astra Tumbuh 26% di Kuartal III-2017

marketeers article

Pada kuartal III tahun ini, Grup Astra membukukan pertumbuhan pendapatan bersih hingga 14%. Meningkat dari Rp 132,3 triliun di periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 150,2 triliun. Hal ini mendorong tumbuhnya laba bersih hingga 26%, menjadi Rp 14,2 triliun dibanding periode lalu yang di angka Rp 11,3 triliun.

Pencapaian ini seiiring dengan naiknya kontribusi pendapatan dari sebagian besar segmen bisnis yang diterjuni grup usaha ini. Di antara tujuh bisnis yang dimasuki Astra,  satu divisi mengalami penurunan, yakni di bisnis infrastruktur dan logistik. Dan, satu bisnis mengalami pencapaian yang sama dengan periode yang sama tahun lalu, yaitu di bisnis teknologi informasi. Sedangkan lima bisnis lainnya berhasil tumbuh.

“Prospek kinerja hingga akhir tahun ini diperkirakan tetap positif karena penguatan harga komoditas yang terus berlanjut, meskipun ada tantangan dari peningkatan kompetisi di pasar mobil serta bertambahnya provisi kredit pada beberapa aktivitas Grup jasa keuangan,” kata Prijono Sugiarto Presiden Direktur PT Astra International Tbk.

Laba bersih dari bisnis otomotif yang merupakan kontributor terbesar grup ini berhasil tumbuh 10%. Angkanya naik dari Rp 6 triliun di periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 6,6 triliun di periode ini. Kenaikan ini berkat kenaikan penjualan mobil dan motor, meskipun terjadinya peningkatan tekanan pemberian diskon di pasar mobil.

Penjualan mobil secara nasional meningkat 3% menjadi 804.000 unit. Penjualan mobil Astra meningkat sebesar 5% menjadi 444.000 unit. Sehingga, menghasilkan peningkatan pangsa pasar dari 54% menjadi 55%.

Sedangkan pada penjualan sepeda motor nasional tidak mengalami perubahan yaitu sebanyak 4,3 juta unit. Meskipun demikian, penjualan sepeda motor dari PT Astra Honda Motor (AHM) mengalami peningkatan sebesar 2% menjadi 3,2  juta unit. Dengan begitu, pangsa pasar AHM naik dari 73% menjadi 75%.

Kenaikan laba bersih bisnis otomotif ini juga berkat kenaikan dari PT Astra Otoparts Tbk., yang masuk di bisnis komponen. Astra Otopart mencatat peningkatan laba bersih sebesar 30% menjadi Rp 370 miliar.

Bisnis Lain

Di sektor jasa keuangan, laba bersih Grup Astra meningkat 42% menjadi Rp 2,9 triliun dari Rp 2 triliun di periode lalu.  Lalu, pada bisnis alat berat dan pertambangan laba bersihnya meningkat sebesar 80% menjadi Rp 3,4 trilliun.  Selanjutnya, laba bersih bisnis agribisnis juga tumbuh 23% menjadi Rp 1,1 trilliun.

Bisnis properti Grup Astra juga mengalami peningkatan laba bersih sekitar 15% menjadi Rp 97 miliar. Sebagian besar disebabkan oleh peningkatan laba dari proyek Anandamaya Residences yang direncanakan selesai pada tahun 2018.

Sedangkan di bisnis teknologi informasi juga tetap mencatatkan keuntungan, meski di angka yang sama dari periode lalu.  Laba bersih dari segmen teknologi informasi Grup stabil sebesar Rp 105 miliar.

Hanya di bisnis infrastruktur dan  logistik, grup ini mengalami kerugian sebesar Rp 66 miliar, dibandingkan dengan laba bersih sebesar Rp 213 miliar di periode yang sama tahun lalu. Hal ini karena kerugian awal dari ruas jalan tol baru Cikopo-Palimanan, yang 45% sahamnya diakuisisi Grup awal tahun ini. Ditambah dengan kerugian atas pelepasan PT PAM Lyonnaise Jaya, perusahaan penyedia air bersih, yang sebelumnya dimiliki Grup sebesar 49% dan memiliki sisa waktu pengoperasian 5 tahun lagi.

    Related