Layani Segmen Mikro, Modalku Gandeng Tripolgic

marketeers article
Financial technology concept and peer to peer transfer money idea

Pembiayaan untuk segmen mikro memang tidak bisa dilakukan oleh satu pihak. Perlu adanya kolaborasi, baik pemerintah, swasta, startup, dan sebagainya. Hal yang sama sedang dilakukan Modalku dan Tripolgic. Keduanya baru saja menandatangani perjanjian kerja sama dengan tujuan memperbesar akses modal usaha bagi segmen mikro di Indonesia.

Triplogic, startup logistik lokal, akan mereferensikan pelanggan yang membutuhkan pinjaman usaha ke Modalku, platform Peer-to-Peer (P2P) Lending terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Setelah sukses melalui proses verifikasi, Modalku akan menyalurkan fasilitas pinjaman bagi pelanggan yang aplikasinya disetujui. Modal kerja yang disetujui bersifat tanpa agunan, dengan proses persetujuan serta pencairan yang dibuat cepat dan mudah sesuai kebutuhan usaha mikro dengan nilai pinjaman hingga Rp 10 juta.

Dari total 60 juta usaha di Indonesia, 98% adalah usaha mikro. Segmen mikro juga menyerap 89% dari tenaga kerja di Indonesia. Tidak berlebihan bila usaha mikro disebut fondasi perekonomian. Sayangnya, usaha mikro sering mengalami hambatan bila ingin mengembangkan bisnis, salah satu alasannya karena kurang akses ke modal kerja. Tanpa perluasan akses kredit bagi segmen mikro, perkembangan usaha lokal dan juga perekonomian makro negara akan ikut terdampak.

Sinergi antara Modalku dan Triplogic berjalan lancar karena kecocokan cara kerja serta misi usaha mereka. Walau beroperasi di bidang yang berbeda, kedua startup lokal ini menggunakan solusi digital agar pengguna mendapatkan hasil yang cepat dan efisien, baik untuk pengiriman barang bagi pelanggan Triplogic maupun pinjaman modal usaha cepat bagi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) Indonesia dari Modalku.

Iwan Kurniawan, Co-Founder dan COO Modalku, berkata, kerja sama ini sejalan dengan visi Modalku, salah satunya adalah mendukung inklusi keuangan di Indonesia dengan memberikan kredit usaha bagi UMKM yang layak, terutama bagi pedagang mikro dan usaha kecil yang selama ini kurang terlayani. Pinjaman modal usaha dapat digunakan para pelaku usaha mikro untuk bertahan di tengah-tengah persaingan pasar, baik dengan melancarkan arus kas, melakukan ekspansi, membeli aset, dsb.

“Sebagai tambahan, pihak kami senang melihat ekosistem bisnis digital yang semakin lengkap dan solid mendukung usaha lokal. Tak hanya melalui layanan keuangan, tetapi juga dengan solusi logistik. Kami harap ekosistem digital di Indonesia akan terus maju,” ujar Iwan.

Oki Earlivan Sampurna, Founder dan CEO Triplogic, menambahkan, mayoritas pengguna Triplogic adalah pelaku usaha UMKM offline maupun online. Salah satu misi Triplogic pada tahun ini adalah mengembangkan produk finansial dengan tujuan memperkuat ekosistem UMKM dan keagenan yang kami miliki. “Kolaborasi dengan Modalku adalah salah satu wujud misi ini. Diharapkan bahwa kerja sama penyediaan modal kerja ini dapat mengembangkan para pelaku usaha mikro yang berpotensi di Indonesia,” katanya.

Modalku menjadi pionir P2P lending di Indonesia, di mana peminjam (UMKM yang berpotensi) bisa mendapatkan pinjaman modal usaha tanpa agunan hingga Rp 2 miliar yang didanai oleh pemberi pinjaman platform (individu atau institusi yang mencari alternatif investasi) melalui pasar digital. Modalku telah menyalurkan lebih dari Rp 5,8 triliun pinjaman UMKM di Asia Tenggara. Dari angka ini, lebih dari Rp 3,55 triliun telah disalurkan bagi UMKM Indonesia. Dimulai tahun 2019, Modalku aktif melayani melayani segmen mikro yang memiliki kebutuhan signifikan akan pinjaman tanpa agunan.

Related