Lebaran Lalu, Garuda Indonesia Jaga Ketepatan Waktu Hingga 90%

marketeers article

Selama periode libur Lebaran tahun 2016 yang berlangsung sejak 24 Juni hingga 17 Juli yang lalu, tingkat ketepatan waktu penerbangan (OTP) maskapai nasional Garuda Indonesia mencapai rata-rata 89.5% untuk Bandara Soekarno-Hatta Jakarta dan 90% untuk keseluruhan bandara yang diterbangi Garuda.

VP Corporate Communications Garuda Indonesia Benny S. Butarbutar di Cengkareng, menyampaikan selain komitmen dan kerja keras di internal Garuda Indonesia, kelancaran operasional pada periode peak season ini juga merupakan hasil dukungan Kementerian Perhubungan selaku regulator.

“Berbagai ketentuan yang diterapkan Kementerian Perhubungan untuk periode peak season – baik arus mudik maupun arus balik – seperti aktivitas ramp check atau uji kelaikan armada transportasi, kami rasakan turut mendukung kelancaran operasional penerbangan, khususnya dalam hal penerapan keamanan dan keselamatan sebagai poin utama dalam operasional penerbangan pada periode dengan lonjakan penumpang yang tinggi,” kata Benny.

Sebagai bentuk upaya dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh pengguna jasa, termasuk memastikan operasional penerbangan selama periode peak season ini berjalan dengan aman, nyaman, dan tepat waktu, Garuda Indonesia menugaskan tim dari berbagai unit kerja yang bertugas standby selama periode peak season ini, sehingga semua aspek dalam operasional penerbangan dipastikan selalu termonitor.

“Untuk kepastian keamanan dan keselamatan transportasi nasional, kami mendukung regulator untuk melaksanakan pemeriksaan secara berkala di waktu-waktu mendatang. Melalui pemeriksaan ini, diharapkan seluruh pengguna jasa akan semakin percaya dan nyaman untuk menggunakan moda-moda transportasi publik yang tersedia,” tambah Benny.

Selama Lebaran lalu, maskapai nasional Garuda Indonesia menyiapkan 31.862 kursi penerbangan ekstra untuk mengantisipasi peningkatan trafik penumpang selama periode arus mudik dan arus balik Lebaran 2016.Jumlah kapasitas ekstra tersebut meningkat 33.85% dibanding kapasitas ekstra periode peak season tahun 2015 lalu yang sejumlah 23.804 kursi.

Jumlah pemudik yang melaksanakan perjalanan dengan transportasi udara pada periode peak season tahun 2016 ini diprediksi mencapai 4.6 juta penumpang – untuk pertama kalinya merupakan jumlah pemudik terbanyak dari seluruh moda transportasi. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sekitar 7.62% dari periode peak season tahun lalu sejumlah 4.3 juta penumpang pesawat udara.

“Apa pun situasinya, kami tetap memegang teguh prinsip bahwa keamanan, keselamatan, dan kenyamanan penumpang merupakan hal yang terpenting dalam operasional penerbangan,” tutup Benny.

Editor: Sigit Kurniawan

Related