Lewat Kanal Digital, Sharp Naikkan Awareness di Kalangan Muda

marketeers article

Sharp merupakan salah satu merek tertua asal Jepang yang eksis di Indonesia. Merek ini telah hadir sejak tahun 1970-an di negara ini. Tak heran hampir semua kalangan mengenal merek ini. Terlebih, Sharp tidak hanya bermain di kategori produk elektronik saja, namun hampir di semua produk peralatan rumah tangga.

Hanya saja, di era digital ini merek Sharp menemui tantangan baru yang bisa jadi dialami merek-merek lama lainnya. Tantangannya adalah minimnya brand awareness di kalangan konsumen usia muda. Memang, sebagai merek lama awareness Sharp kuat di kelompok usia 30-an ke atas.

“Setiap tahun, headquarter kami mengadakan riset di semua negara yang kami masuki. Hasilnya, awareness Sharp di kalangan anak muda lebih rendah dibanding usia dewasa,” kata Ponco Satrio Wahyudi, Head of Digital Strategy Section, PR, CSR & Promotion Department, Brand Strategy Group Division PT Sharp Electronics Indonesia di acara MX Talks dengan tema Branding in Digital Era yang digelar Marketeers, (01/03/2017).

Melihat fenomena itu, Sharp mulai merambah ke ranah digital sebagai media promosi. Tapi, itu pun tidak terjadi begitu saja. Para petinggi Sharp masih mempertanyakan alasan mengapa harus terjun ke dunia digital. Waktu itu cara Ponco meyakinkan cukup sederhana, yakni dengan menunjukkan foto di salah satu perempatan teramai di Jepang yang menampilkan foto orang-orang yang sibuk dengan gadget-nya masing-masing.

“Di Jepang pun orang sudah tidak peduli lagi dengan bilboard. Semua orang sibuk dengan gadget, baik saat jalan atau pun duduk di dalam transportasi massal. Para petinggi Sharp dari Jepang pun akhirnya menyetujui untuk masuk ke digital dengan catatan tetap menghasilkan sales,” tambahnya.

Offline-Online

Meski tidak menyebutkan angka pasti, namun Ponco mengatakan bahwa sejak masuk ke kanal digital, awereness Sharp di kalangan anak muda mulai menguat. Di sisi lain, efek penjualan dari aktivitas digital ini bisa tetap didapat.

Caranya, Sharp bukan sekadar masuk ke digital, namun menggabungkannya dengan aktivitas offline. Misalnya, dengan aktivitas layanan purna jual. Merek ini memiliki Sharp Mobile Service Station yang berkunjung ke berbagai pulau di Indonesia setiap tahunnya. Aktivitas mobil service ini pun di sebar ke kanal digital, mulai dari pra-event hingga pasca-event.

“Orang pun berondong-bondong datang ke lokasi mobile service ini berada dengan membawa produk Sharp yang memerlukan perbaikan. Apalagi, ada penawaran gratis biaya jasa dan diskon 50% spare part,” tambah Ponco.

Ponco menambahkan, bahwa selain untuk membangun awareness di kalangan anak muda, Sharp juga ingin terus menguatkan kekuatan mereknya. Salah satunya dengan menyampaikan pesan bahwa Sharp memberikan layanan purna jual bagi semua produknya.

Related