Lewat Festival 9.9 Super Shopping Day, Pelaku e-Commerce Dukung IKM Indonesia

marketeers article

Memasuki bulan-bulan dengan angka besar, para pelaku e-commerce pun menyiapkan beragam kampanye atau festival belanja. Upaya ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital di negara ini yang prediksinya akan memiliki pengaruh besar dalam perekonomian bersama industri kreatif.

Salah satu festival yang terselenggara adalah 9.9 Super Shopping Day yang digelar oleh 14 e-commerce. Sebagai motor dari festival ini adalah Shopee dan melibatkan Berrybenka, Bhinneka, e-mas, Fabelio, HappyFresh, Hijabenka, Honestbee, Jakmall, Lemonilo, ORORI, Ruparupa, Shopback, dan VIP Plaza.

Festival 9.9 Super Shopping Day bertujuan untuk memberikan pengalaman belanja online bagi seluruh masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Di sisi lain, merupakan upaya para pelaku e-commerce dalam mengembangkan industri kecil dan menengah (IKM) di negara ini.

“Para pelaku e-commerce telah punya andil besar dalam mengembangkan IKM di Indonesia. Perlu diingat, IKM adalah salah satu tulang punggung perekonomian.  Kami harap Festival 9.9 Super Shopping Day ini berkontribusi menuju Indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan nilai e-commerce mencapai USD 130 miliar di 2020,” kata Gati Wibawaningsih, Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Indonesia, di Festival 9.9 Super Shopping Day, hari ini  (04/09/2018).

Radityo Triatmojo, Head of Government Relations Shoppe Indonesia mengatakan bahwa Shopee mendukung pengembangan IKM di negara ini. Salah satunya, lewat Festival 9.9 Super Shopping Day ini. Saat ini, tingkat kunjungan ke aplikasi Shopee mencapai 110 juta per bulan.  “Bersama mitra e-commerce lainnya, kami sial memberikan pengalaman belanja online ke masyarakat di seluruh kota dan kabupaten di Indonesia,” tambahnya.

Metta Dharmasaputra CEO Katadata menambahkan bahwa saat ini penyebaran konsumen e-commerce semakin merata di Indonesia. Sebaran terbanyak masih di pulau-pulau besar, seperti Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Kalimantan. “Bila melihat pembangunan di Indonesia bagian timur, sepertinya wilayah ini berpotensi menjadi pasar besar e-commerce,” katanya.

Festival ini akan berlangsung atau menggunakan platform aplikasi mobile milik pelaku e-commerce. Mengingat, saat ini penetrasi smartphone di negara ini telah mencapai 50%. Sedangkan penetrasi internet, menurut APJII, di tahun 2017 telah mencapai lebih dari 143 juta orang.

 

    Related