Lewat Program Expedisi, OBI Fokus Garap Segmen Anak Muda

marketeers article

Pernahkah Anda melakukan outbond? Mungkin banyak di antara kita pernah melakukannya, namun sedikit yang mengetahui bahwa istilah itu tidaklah tepat. Bila diterjamahkan outbound merupakan perjalanan ke luar dari satu titik wilayah. Sedangkan yang terjadi di sini adalah sebuah kegiatan di alam terbuka yang berisi beragam aktivitas.

“Mungkin saat itu karena kebiasaan lidah orang Indonesia yang sering mempermudah pengucapan istilah baru, maka banyak yang menyebut outbound saja. Pada perkembangannya banyak yang menawarkan kegiatan luar ruang dengan istilah outbound, namun aktivitasnya sebatas fun saja. Sedangkan di Outward Bound Indonesia kami memiliki kurikulum dan ada pengukuran outcome yang dihasilkan,” kata Wendy Kusumowidagdo, Executive Director Outward Bound Indonesia.

Adalah Outward Bond Indonesia (OBI), yang bisa disebut sebagia pionir dalam outdoor education di Indonesia. OBI hadir di negara ini sejak tahun 1990 alias sudah 27 tahun. OBI sendiri adalah pemegang lisensi dari Outward Bound yang merupakan organisasi international di bidang outdoor education yang sudah ada 26 negara. 

Selama puluhan tahun berkiprah di bidang outdoor education, OBI telah menghasilkan 80 ribu alumni. Kebanyakan datang berasal dari klien korporasi. Bisa dikatakan hamper semua perusahaan swasta besar dan badan usaha milik negara (BUMN) rutin mengirimkan para pegawainya, terutama yang baru, untuk ikut kegiatan OBI. “Perusahan-perusahaan biasanya mengirim para pegawai baru atau management trainee ke OBI sebelum mereka ditempatkan ke posisi masing-masing,” tambahnya.

Pasar Anak Muda

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, OBI mulai menggarap pasar anak muda. Bahkan, menurut Wendy pasar anak muda akan menjadi fokus pasar dari OBI. Sekarang ini, secara bisnis kontribusi pasar anak muda masih di kisaran 40%, sisanya 60% korporasi. “Sangat besar potensinya dalam beberapa tahun ke depan kontribusi segmen anak muda bisa lebih besar dari korporat,” tambah Wendy.

Untuk mempertegas dalam menggarap segmen anak muda ini, OBI baru saja menyelesaikan program Expedisi Bhinneka Tunggal Ika Bagi Tunas Bangsa. Kegiatan ini diikuti oleh 14 peserta dari pendidikan SMU/SMK dari berbagai wilayah di Indonesia. Kegiatan ini mendapat dukungan dari BCA dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

“Ini merupakan pendidikan karakter dengan objektif menciptakan agen-agen perdamaian di negara ini yang menjunjung Pancasila, nasionalisme, dan keberagaman. Para peserta datang beragam dari beragam latar belakang suku, agama, dan daerah berbeda,” jelas Wendy.

Kegiatan ini berlangsung selama lima hari di wilayah Waduk Jatiluhur dari tanggal 16-20 Agustus. Diisi dengan live in di rumah penduduk, pendakian dan upacara memperingati kemerdekaan RI di puncak Gunung Parang, berkemah, hingga ekspedisi air.

“Pendidikan karakter ini penting bagi para generasi millennial dan berikutnya. Terutama, karena melatih daya juang, kepemimpinan, kemampuan beradaptasi dan bekerja sama. Hal-hal yang sering disebut ada gap antara generasi ini dan sebelumnya,” terang Wendy.

Ia menambahkan, untuk periode berikutnya ini akan diselenggarakan pada bulan Oktober, menyambut Hari Sumpah Pemuda. OBI menargetkan jumlah pesertanya bisa mencapai dua kali lipat.

 

    Related