Lewat Sejarah, Suzuki Perkuat Strategi Komunitisasi

marketeers article
Sejarah Suzuki di IMH 2017

Membawa semangat komunitisasi, PT Suzuki Indomobil Sales menggiring penetrasi bisnisnya. Kali ini, PT SIS memboyong sejarah dari produk roda dua mereka untuk menyatukan para komunitas pecinta mereka pada gelaran Indonesia Motorcycle History (IMH) 2017. Tercatat sebanyak 12 klub per komunitas bikers Suzuki dari berbagai model hadir dan meramaikan IMH2017.

Ajang ini pun menambah kedekatan antaranggota lintas komunitas dengan Suzuki. Para tenaga penjual Suzuki pun tidak ingin kehilangan momen ini dengan menawarkan berbagai produk teranyar Suzuki.

Bekerja sama dengan Mastomcustom sebagai penggagas, IMH 2017 menghadirkan ekshibisi karya seni sepeda motor Suzuki dari model produksi masal perdana hingga model terkini. Apresiasi yang sangat besar pun ditunjukkan oleh para komunitas yang hadir, seperti BIGS Inc (Big Bike Suzuki Inc), ION (Inazuma Owner Network), Burgmanian Indonesia, GCI (GSX Club Indonesia), GSX Community, SSFC (Suzuki Satria F150 Club), SCI (Satria Club Indonesia), FICI (FU150 Injeksi Club Indonesia), SFI (Satria F150 Independen), SRFC (Suzuki Riders F150 Club), TCI (Thunder Club Indonesia) dan KOSTER Indonesia.

Kekompakan dan keakraban antarbikers Suzuki pun terasa cair dan menggembirakan di hari yang spesial bagi perayaan sejarah sepeda motor Suzuki di Indonesia. Sebagai pertunjukan utama di IMH2017, Mastomcustom mempersembahkan sebuah Suzuki A100 yang telah direstorasi kepada pemilik pertamanya yang merupakan sosok legendaris di dunia seni musik Indonesia, yaitu Yok Koeswoyo dari grup band Koes Plus.

Deretan sepeda motor klasik Suzuki pun dipajang layaknya sebuah instalasi karya seni. Pengunjung dapat dengan nyaman menikmati setiap detail bagian motor yang ditampilkan. Selain itu, pertunjukan parade fashion show motor klasik Suzuki yang diperagakan bak model menarik banyak perhatian bikers yang datang ke lokasi.

Selain Suzuki A100 yang didedikasikan untuk Yok Koeswoyo, motor yang juga mendapat banyak sorotan adalah Suzuki Power Free. Motor ini merupakan sepeda motor produksi masal pertama dari Suzuki di Dunia. Tingkat kelangkaan dan orisinalitasnya membuat banyak orang penasaran sekaligus teredukasi dengan kekayaan sejarah dunia roda dua di Indonesia.

Tidak sekadar dipamerkan, motor langka yang sangat bernilai ini juga dijual untuk penggemar motor Suzuki yang ingin mengoleksinya. Tidak tanggung-tanggung, Power Free yang masih asli dan tidak direstorasi ini dibanderol dengan harga hampir Rp 400 juta.

“Kami ucapkan selamat atas kesuksesan penyelenggaraan acara Indonesia Motorcycle History. Semoga acara ini bisa konsisten ada pada tahun-tahun ke depan. Kami juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaannya mengangkat produk legendaris Suzuki sebagai bintang utama pada acara, sekaligus mengenalkannya kepada masyarakat,” jelas Seiji Itayama, 2W Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS)

Bukan hanya itu, Suzuki juga memberikan program penjualan unik dan menarik bagi pengunjung melalui program Suzuki Ready To MotoGP. Pada program ini, setiap konsumen yang membeli All New Satria, GSX-R150 dan GSX-S150 akan mendapat kesempatan untuk mengikuti undian berhadiah nonton ajang MotoGP secara langsung di Sirkuit Sepang, Malaysia pada Oktober 2017 dan berjumpa dengan pebalap dan Team Suzuki Ecstar MotoGP.

“Suzuki ingin menjadikan momen ini tidak hanya sebagai ajang flashback terhadap sejarah panjang Suzuki di Indonesia, tapi juga memberikan kesempatan kepada seluruh bikers untuk turut serta menjadi bagian dari pencipta sejarah baru bersama Suzuki,” ujar Sales & Marketing 2W Dept. Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Yohan Yahya.

Editor: Sigit Kurniawan

 

Related