Lima Unsur Yang Harus Dimiliki BUMN di Era VUCA

marketeers article

Di saat semua serba cepat dan penuh inovasi, kalangan BUMN menghadapi banyak tantangan yang baru. Era Vuca (Volatility, Uncertainty, Complexity dan Ambiguity) menurut Ahmad Bambang, Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana Prasarana Hubungan Kementerian BUMN, VUCA pasti akan terjadi. Oleh sebab itu, ia menilai BUMN harus bisa kreatif dan bila perlu berpikir gila.

“Tantangannya, kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi di hari esok. Saat ini, yang dikhawatirkan adalah BUMN jadi sombong karena kemampuannya. Tidak sadar keunggulannya hari ini apakah masih pas untuk masa depan,” ujarnya dalam forum BUMN Marketeers Club di Jakarta, Rabu (15/11/2017)

Meskipun begitu ia melihat saat ini banyak BUMN yang sudah melakukan transformasi dan bisa mengembangkan bisnisnya. Ia menyebutkan bahwa awal mula perubahan di mulai dari perkembangan teknologi. Hal ini yang telah merubah lanskap bisnis global. Dalam presentasinya, Achmad Bambang menjelaskan bahwa saat ini 10 besar perusahaan top dunia, hampir seluruhnya diisi oleh perusahaan teknologi.

“Hal ini sudah mulai terjadi di Indonesia. Saat ini setiap minggunya bermunculan startup-startup baru di negeri ini,” tambahnya.

Hal yang sama terlihat dari pola perilaku konsumen. Saat ini kalangan millenial disebut-sebut sebagai konsumen hari ini dan masa depan. Ia menjelaskan bahwa millenial ini cenderung unik. Sebab millenial saat ini tidak hanya melihat produk secara harga saja, tetapi juga memiliki nilai tambah bagi unsur aspek sosial dan lingkungan.

“Selain harga dan kemudahan, millenial juga ingin produk yang memberikan manfaat juga ke lingkungan sekitar,” ujar Ahmad Bambang.

Ia mengerucutkan bahwa saat ini BUMN dihadapi dengan tiga tantangan utama; yakni perilaku baru konsumen, disrupsi di setiap lini, dan kompetitor yang hampir tidak bisa diprediksi. Maka daripada itu ia menilai bahwa BUMN harus bisa memiliki lima unsur untuk bisa terus bertahan. “BUMN kalau mau bertahan harus memiliki sifat crazy, creative, agile, inovative, dan entrepreneur,” pungkasnya.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related