L’Oréal Brandstorm, Ketika Kompetisi Berujung Menggaet Talent

marketeers article
LOreal

Banyak cara yang bisa dilakukan brand untuk tetap terikat dengan generasi millennials. Bagi yang berbujet besar, brand bisa membuat branded entertainment melalui konser musik. Namun, ada pula yang menyelenggarakan kompetisi antarmahasiswa, seperti yang dilakukan oleh grup kosmetik L’Oréal.

Perusahaan berbasis di Paris, Prancis itu menyelenggarakan L’Oréal Brandstorm, kompetisi pemasaran terbesar di dunia yang telah menarik lebih dari 95.000 peserta di lebih dari 58 negara selama 25 tahun.

Berdasarkan keterangan perusahaan, mereka menjalankan program ini untuk menemukan talent berprestasi yang dinilai dapat menjadi calon pemimpin masa depan.

“Idenya adalah kami menyelenggarakan kompetisi yang mampu merealisasikan apa yang selama ini mahasiswa pelajari di dalam kelas,” ujar Restu Widiati, Head of Human Resources PT L’Oréal Indonesia.

Kompetisi ini telah menciptakan situasi win-win bagi L’Oréal dan para siswa yang berpartisipasi. Di satu sisi, L’Oreal berada di kursi terdepan dalam menjaring para millennials berbakat. Apalagi, mahasiswa yang mengikuti kompetisi ini memiliki potensi akademik yang tinggi. Merek pun juga dapat memperoleh insight terbaru dari para millennials.

Di sisi lain, kompetisi ini juga membantu mahasiswa untuk memaparkan proyek yang bermanfaat untuk CV mereka. Lewat kompetisi ini pula, peserta juga dapat memonitor dan me-review calon “majikan” mereka.

“Salah satu tujuan dari L’Oréal Brandstorm adalah untuk mencari talent. Mahasiswa yang mengikuti kompetisi ini berkesempatan untuk magang, mengikuti program Management Trainee L’Oréal, hingga direkrut sebagai pegawai tetap,” papar Restu.

Washable Coloured Hair Wax 

Tahun ini, L’Oréal Brandstorm tampil lebih baru dengan bertransformasi dari sebuah kompetisi marketing menjadi inkubator inovasi dan sumber daya manusia. Kompetisi ini mencatat ada 717 mahasiswa yang berpartisipasi dan berasal dari 39 universitas nusantara.

Adapun kompetisi terbagi ke dalam dua kategori. Pertama, BRANDchallenge yang menyangkut strategi pemasaran. Kedua, TECH challenge yang menyangkut teknologi dalam mendorong pemasaran produk.

Kompetisi yang berlangsung di Indonesia untuk kedelapan kalinya ini telah mengumumkan dua tim pemenang nasional, yaitu Prahara dari Universitas Indonesia sebagai pemenang BRAND Challenge, serta tim Ganeshanovation dari SBM-ITB yang merupakan pemenang TECH Challenge.

Tahun ini, kompetisi tersebut menggandeng L’Oréal Men Expert sebagai sponsor acara. Para peserta pun ditantang untuk menganalisa kasus bisnis dan menciptakan inovasi terkait pasar men’s grooming di Tanah Air.

Salah satu tim, yaitu Prahara menawarkan inovasi berupa Washable Coloured Hair Wax atau produk jel rambut yang dapat mengubah warna rambut secara instan, namun dapat menghilang hanya dengan sekali keramas.

Produk ini hadir sebagai jawaban atas tren pewarnaan rambut yang marak dilakukan kaum muda, tidak hanya pada perempuan, namun juga laki-laki.

Cut Nyak Faris, salah satu peserta dari tim itu mengatakan bahwa tren pewarnaan rambut laki-laki didorong oleh para publik figur yang mulai mengecat warna rambut mereka dengan warna-warna yang bold, mulai dari penyanyi muda Justin Bieber hingga pesepak bola Gerard Pique.

“Kami menawarkan solusi 3 in 1, mudah digunakan, namun juga mudah dibersihkan hanya dengan menggunakan shampo dan air,” katanya.

Ia yakin, inovasi produk ini dapat meningkatkan marketshare L’Oréal Men Expert sebesar 3% selama setahun,” tuturnya.

Menanggapi inovasi yang dilakukan mahasiswa selama kompetisi ini, Restu bilang bahwa tak serta-merta inovasi tersebut akan berbuah menjadi produk riil di L’Oréal. “Dalam menelurkan inovasi produk, proses R&D-nya tida bisa cepat,” ujar Restu.

“Memang, kompetisi ini bukan ditujukan untuk mencari inovasi produk bagi perusahaan,” tambah dia.

Editor: Sigit Kurniawan

    Related