Logo sebuah perusahaan diciptakan tidak hanya bertujuan sebagai pelengkap saja. Logo merupakan identitas yang akan dibawa oleh perusahaan dalam mencapai target-targetnya. Berbicara logo tentu tidak lepas dari warna. Setiap warna yang muncul dalam sebuah logo merek menyimpan makna-makna tertentu.
Misalnya, warna biru yang menjadi simbol produktivitas. Tentunya, warna ini amat cocok untuk merek sehingga banyak merek yang menggunakan warna ini. Misalnya, Facebook, Dropbox, SpaceX. Di Indonesia, ada Traveloka yang menggunakan simbol burung dengan dominan warna biru.
Warna merah identik menstimulus keinginan, hasrat, hingga nafsu makan. Tidak heran warna merah umum ditemukan pada merek-merek layanan makanan cepat saji, seperti KFC, McDonalds, Wendy’s. Tapi, beberapa tech startup, seperti Path, Airbnb, dan Pinterest juga menggunakan logo dengan dominan warna merah.
Warna hitam bisa dibilang adalah warna yang gelap, tetapi warna ini mencerminkan sebuah kemewahan. Lihat saja merek-merek fesyen kelas atas, seperti Chanel, Prada, Dior, Michael Kors menggunakan warna hitam untuk menunjukan kemewahan dan eksklusivitas yang mereka miliki. Tidak ketinggalan tech startup dengan nilai valuasi tertinggi di dunia, Uber, menggunakan logo dengan warna dominan hitam.
Menarik bila melihat penggunaan warna hijau. Hijau sering diartikan dengan kesuburan dan ramah lingkungan. Starbucks menggunakan simbol dengan dominan warna hijau. Hal yang sama juga digunakan oleh penyedia layanan streaming Spotify. Memang belum ada korelasi yang nyata antara warna logo dengan kontribusi mereka dalam bisnis. Uniknya, warna hijau di Indonesia digunakan oleh dua perusahaan penyedia layanan transportasi on demand, Go-Jek dan Grab.
Warna pink sangat lekat dengan kesan feminim sehingga tidak heran banyak merek-merek yang khusus untuk kaum perempuan menggunakan warna pink. Sebut saja Victoria’s Secret dan Barbie.
Nah, kalau Anda sendiri akan memilih warna apa untuk simbol bisnis Anda?
Editor: Sigit Kurniawan