Mandiri Tunas Finance Sukses Mengerek Brand Awareness

marketeers article

Mandiri Tunas Finance (MTF) terhitung pemain baru di industri pembiayaan, khususnya untuk mobil baru. Perusahaan ini baru berkecimpung di bisnis pembiayaaan sekitar delapan tahun lamanya. Namun, secara pencapaian, MTF langsung bertengger di papan atas di jajaran perusahaan-perusahaan pembiayaan lainnya.

MTF fokus dalam pembiayaan mobil baru. Hampir 95% dana yang dikucurkan untuk membiayai mobil baru. Komposisinya, 70% kendaraan penumpang dan sisanya kendaraan komersial. Tahun ini, di saat industri otomotif yang menjadi pasar utama dari MTF masih stagnan, perusahaan ini justru membukukan pertumbuhan, bahkan tumbuh di atas industri.

Hingga Oktober 2017, MTF telah membiayai Rp 17,6 triliun. Pencapaian ini naik 19% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 15,1 triliun. Targetnya, pada tahun 2017, MTF bisa mengucurkan dana hingga Rp 20 triliun.

“Tahun ini, kami optimistis target terlewati. Sekarang ini, posisi pangsa pasar kami di kisaran 15%. Hingga Oktober, kami telah membiayai sekitar 100.000 mobil baru dengan Non-Performing Financing (NPF) di kisaran 1,2%. Lebih rendah dari industri yang di angka 3,47%,” kata Ignatius Susatyo Wijoyo, President Director PT Mandiri Tunas Finance.

Sebagai pemain yang terbilang baru di industri ini, MTF berhasil membangun brand awareness dengan cepat. Ini berkat kejelian dari MTF dalam membangun brand. Dalam beberapa tahun ini, MTF selalu menjadi salah satu sponsor utama ajang pameran mobil terbesar di Asia Tenggara, yakni Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS).

Susatyo menjelaskan bahwa keterlibatan MTF di GIIAS memiliki dua tujuan. Lewat GIIAS, MTF yang baru berusia delapan tahun ini ingin melakukan branding langsung ke target pasar.  Selain itu, tentu saja untuk meningkat penjualan lantaran potensi GIIAS sangatlah besar.

“Semua diler sudah tahu MTF adalah perusahaan pembiayaan. Namun, beberapa tahun lalu, konsumen pada umumnya masih sedikit yang tahu. Hasilnya, awareness konsumen pada MTF meningkat pesat,” tambahnya.

Kesuksesan MTF juga berkat inovasi produk yang jeli menangkap harapan konsumen. Perusahaan pembiayaan ini memiliki produk Bunga Pintar yang memungkinkan konsumen menentukan tingkat bunga sendiri. Suku bunga ini ditentukan oleh down payment (DP) yang dibayarkan konsumen. Besar kecilnya DP akan menentukan tingkat bunga kredit.

Bagaimana dengan tahun depan? Susatyo menargetkan pertumbuhan di atas 20%. Untuk mencapai ini, MTF telah menyiapkan jurus baru. “Tahun depan, kami akan total dalam pembiayaan multiguna. Kami sudah memulai tahun ini dengan menyiapkan segalanya. Kami harapkan pembiayaan ini yang menjadi kontributor besar dalam pertumbuhan,” pungkas Susatyo.

    Related