Manfaatkan Skype, Guru Ini Bikin Pelajaran Sejarah Semakin Menarik

marketeers article
Momentum Hari Pendidikan Nasional ini dijadikan Microsoft sebagai pemacu bagi pihaknya untuk terus berkontribusi bagi pendidikan Indonesia. Microsoft tidak ingin pendidikan hanya diberikan di ruang kelas. Untuk itu, tenaga pengajar perlu memikirkan cara-cara kreatif dalam mengajar dengan berkolaborasi, baik dengan sesama guru maupun siswa, seperti yang dilakukan Eko Purwanto, Guru SDN Wonokerto Magelang. Salah satu guru yang tergabung dalam Microsoft Innovative Expert Educators (MIEE).
 
“Saya memberikan materi sejarah langsung dari Candi Borobudur. Hal ini saya lakukan agar mereka lebih tertarik belajar sejarah. Dengan memanfaatkan Skype, saya bisa berkolaborasi dengan mengajar ke berbagai sekolah, bukan hanya sekolah tempat saya mengajar saja,” kata Eko dalam acara konferensi pers Microsoft di Jakarta, Senin (2/5/2016).
 
Pengajaran lewat Skype ini membutuhkan koneksi internet yang stabil. Eko mengajar di berbagai sekolah yang bukan hanya terletak di tengah kota, tapi di sekolah yang di pinggir kota. Eko mengaku walaupun terkendala teknis, namun masalah ini belum pernah membuat dirinya membatalkan kegiatan belajar.
 
Berkat inovasi tersebut, Eko mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan dari Microsoft di Budapest, Hongaria untuk berbagi pengalaman dengan para guru inspiratif lainnya dari seluruh dunia. Selama di Budapest, Eko pun mengadakan kegiatan belajar lewat Skype ke 12 sekolah. “Saya menyampaikan informasi tentang budaya hingga kuliner khas asal Hongaria kepada para siswa. Mereka terlihat antusias dan begitu banyak pertanyaan dari mereka,” tambah Eko.
 
Bagi Microsoft, Eko merupakan salah satu guru inspiratif yang dimiliki Indonesia. Microsoft sangat berharap akan ada semakin banyak guru-guru yang inovatif yang bisa menghidupkan kelas dan membuat kegiatan belajar menjadi kegiatan yang menyenangkan. Benny Kusuma, Education Lead, Microsoft Indonesia mengatakan pihaknya ingin teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) digunakan lebih produktif lagi dalam dunia pendidikan.
 
“Kami berharap pendidikan di Indonesia bisa semakin maju dan inovatif. Sehingga, para siswa mampu berkompetisi di kancah nasional, regional, bahkan global. Selain itu, kami berharap bangsa Indonesia bukan hanya menjadi konsumen di negeri sendiri, tapi bisa menjadi produsen,” tutupnya. 
 
Editor: Sigit Kurniawan

    Related