Marak Barang KW, Tiga Marketplace Ini Buka Suara

marketeers article
Online shopping concept

Dahulu banyak masyarakat yang ragu untuk berbelanja secara online. Beberapa kekhawatiran mereka misalnya barang tidak sampai hingga barang yang dipesan ternyata merupakan barang palsu. Namun, semenjak e-commerce dan marketplace bermunculan, perlahan-lahan konsumen sudah mulai terbiasa berbelanja online.

Namun, beragam masalah keamanan dan kualitas produk masih saja membayang-bayangi industri e-commerce. Hal ini menjadi fokus tersendiri bagi para pelaku industri. Bhinneka.com, Blanja.com, dan Blibli.com merupakan tiga dari sekian banyak e-commerce yang memang memberikan fokus lebih terhadap keamanan dan kenyamanan belanja konsumen.

Hendrik Tito, CEO Bhinneka.com menjelaskan bahwa bisnis e-commerce adalah bisnis masa depan. “Kami serius menanggapi masalah keamanan. Belanja itu harus aman dan nyaman,” terangnya di Jakarta.

Bhinneka.com mengaku, selama ini melakukan beragam kurasi. Menurut Hendrik, Bhinneka.com tidak sembarangan menayangkan barang. Sebaliknya, hanya produk terbaik yang bisa ditayangkan di laman Bhinneka.com.

Kurasi juga dilakukan oleh Blibli.com. Dalam kesempatan yang sama, Lay Ridwan Gautama, Head of Trade Partnership Blibli.com memaparkan bahwa semua penjual memiliki kesempatan yang sama untuk berjualan di Blibli.com. Hanya saja ada syarat utama dan mutlak yang harus dipatuhi oleh semua penjual.

“Mereka harus jual barang asli dan bergaransi. Semua produk harus terikat secara hukum dengan pemerintah,” tambah Ridwan.

Blibli.com ingin menciptakan awareness bahwa konsumen membeli produk-produk asli langsung dari toko resmi yang berada di Blibli.com. Ridwan menambahkan, bila konsumen menemukan produk yang dipesan ternyata tidak asli, konsumen boleh melakukan klaim.

Sementara itu, Aulia Marinto, CEO Blanja.com menilai masalah produk-produk imitasi atau KW adalah isu yang serius. Menurutnya, perlu ada keterlibatan semua pihak untuk memberantas peredaran barang-barang tersebut.

“Butuh keterlibatan semua pihak. Bagaimana membuat e-commerce menjadi sesuatu yang aman dan nyaman buat konsumen,” pungkas Aulia.

Related