Masih Muda, Namun Desainer Indonesia Ini Paham PDB Bisnis Mereka

marketeers article

Generasi Y (milennials) dan Z memang memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dari generasi terdahulu. Salah satu persamaan yang dimiliki kedua generasi ini dikatakan President and Managing Director Post10 Worldwide Philippines Arlene Padua adalah jiwa entrepreneurship yang tinggi. Tak heran jika lima desainer muda asal Indonesia berhasil memboyong fashion brand mereka ke Paris Fashion Week 2018.

Meski masih muda, mereka ternyata paham letak Positioning, Differentiation, Branding (PDB)  bisnis mereka. Seperti apa?

Kelima desainer muda didikan Startup Indonesia, Fashion Division siap menampilkan karya mereka di Hotel Le Marois Salons France-Ameriques, Paris, Jumat, 28 September 2018 pukul 18.00 waktu setempat. Meski begitu muda, para desainer ini ternyata paham betul letak PDB bisnis mereka.

Aurelia Joyann Trudy (18)- TRUDY

Aurelia Joyann Trudy (18) sebagai desainer termuda asal Indonesia yang bakal melaju ke Paris dengan brand  miliknya TRUDY mengaku mengambil positioning sebagai ready-to-wear brand dengan diferensiasi koleksi yang lebih berani.

“Saya ingin TRUDY dilihat sebagai brand yang mencolok dan berani. Menunjukkan sosok perempuan yang berbahaya, misterius, namun menggoda. Branding ini saya terjemahkan ke dalam koleksi yang didominasi warna-warna berani, seperti merah dan hitam, maupun penggunaan bahan kulit. Ini yang menjadi ciri khas TRUDY yang menjadi diferensiasi dengan desainer lain,” ungkap Aurelia di Jakarta, Jumat (07/09/2018).

Amelia Novarienne Barus (23) – Dakada

Lain Aurelia, lain pula Amelia Novarienne Barus (23) dengan brand Dakada. Mengusung konsep zero waste, Dakada berupaya mem-branding diri sebagai fashion brand ramah lingkungan alias zero waste.

Look yang saya tampilkan merupakan interpretasi kehidupan perempuan di antara dua realita. Di satu sisi, perempuan memiliki jiwa bebas yang spontan yang saya gambarkan dalam desain yang sedikit berantakan, namun di sisi lain perempuan juga berada pada dunia yang kejam dan kaku yang saya gambarkan melalui tali-tali pada koleksi Dakada. Ini menyimbolkan terikatnya kaum perempuan pada lingkungan sekitar mereka,” jelas Amelia yang akan merilis brand Dakada pertama kali di Paris.

Grasheli Andhini (23) – Grasheli Andhini

Grasheli mengemas koleksi brand yang ia miliki dengan ciri khas siluet unik yang menjadi identitas koleksi Grasheli Andhini. Agar bisa lebih mudah diterima di pasaran, ia mengemas koleksi dengan desain yang menunjukkan lekuk tubuh perempuan. Tak jarang, Grasheli juga menggunakan tenun, seperti lurik dalam beberapa koleksinya. “Saya sangat bangga bisa membawa nama Indonesia ke Paris. Melalui diferensiasi yang saya bawa, saya berharap brand Grasheli Andhini bisa diterima di pasar internasional,” ujar Grasheli.

Edrick Young (21) – EDR by Edrick Young

 Menjadi satu-satunya desainer pria asal Indonesia yang memboyong koleksinya ke Paris Fashion Week 2018, Edrick mengaku punya PDB tersendiri bagi EDR by Edrick Young.

“Saya bermain melalui history of the brand yang mana dalam setiap koleksi EDR by Edrick Young terdapat kisah tersendiri yang melatarbelakanginya. Seperti salah satu koleksi dress yang akan saya tampilkan nanti, koleksi ready-to-wear dengan warna dasar putih ini menampilkan keindahan pulau Santorini di Yunani dengan dominasi bangunan berwarna putih, bunga bugenvil yang berterbangan dan tumbuh, maupun jendela-jendela Santorini yang berwarna biru terinterpretasi dalam potongan-potongan yang melekat pada karya saya,” jelas Edrick.

Daniella Grace (23) – Danielle

Lulus dari Raffles Fashion Design School Jakarta, Daniella mewujudkan mimpinya meluncurkan fashion brand Danielle dengan positioning sebagai desainer woman collenction berbahan linen.

“Koleksi Danielle memiliki diferensiasi yang cukup menarik, di mana memungkinkan para pengguna untuk menggunakannya dalam kesempatan formal maupun casual. Semua dikemas sesuai dengan target pasar dari Danielle sendiri. Seperti pada koleksi yang akan dibawa ke Paris, guna menyesuaikan pasar yang lebih luxurious, saya menambahkan sejumlah elemen seperti mutiara pada koleksi rotan yang saya bawa agar sesuai dengan audiens di Paris,” jelas Daniella.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related