Mastercard: Hanya 20% Perempuan Berkerja di Keamanan Siber dan AI

marketeers article
a1ace3c1-ccb8-4c73-9941-c9b55aa7aaac

Lapangan pekerjaan yang di perusahaan teknologi masih didominasi oleh karyawan lelaki. Boleh dibilang, keamanan siber (cybersecurity) dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) merupakan dua bidang teknologi yang tengah berkembang dengan sangat pesat dan terus menyediakan lapangan pekerjaan.

Namun, secara global hanya sekitar 20% perempuan yang bekerja di kedua bidang teknologi tinggi ini, dan hanya satu di antara 20 perempuan muda yang memilih untuk meniti karir di bidang Science, Technology, Engineering, dan Mathematics (STEM).

Untuk membantu mengurangi kesenjangan gender tersebut, Mastercard telah mendidik anak-anak muda penggemar teknologi sebagai bagian dari platform edukasi istimewanya, yaitu Girls4Tech. Di usianya yang kelima, program di bidang STEM yang berbasis pertanyaan (inquiry-based) ini telah menjangkau lebih dari 400.000 anak-anak perempuan (berusia 8-12 tahun) di 25 negara.

Angka ini menunjukkan program tersebut telah berhasil menjangkau lebih dari dua kali lipat di bandingkan target yang dicanangkan pada tahun 2017. Saat ini, seiring perayaan ulang tahun program Girls4Tech yang kelima, Mastercard terus membangun rekam jejaknya dalam memberikan dampak positif dengan komitmen yang lebih tinggi yaitu menjangkau satu juta anak perempuan pada tahun 2025.

Mastercard menciptakan program Girls4Tech pada bulan April 2014 guna menginspirasi anak-anak perempuan untuk meniti karir di bidang STEM, melalui kurikulum yang menyenangkan dan menarik yang dibuat berdasarkan standar sains dan matematika global. Program ini memasukkan keahlian Mastercard yang mendalam di bidang teknologi dan inovasi pembayaran, termasuk topik-topik seperti enkripsi, deteksi penipuan, analisis data dan konvergensi digital.

“Kami merayakan 400.000 anak perempuan yang mendapatkan keahlian baru di bidang STEM melalui program Girls4Tech dan belajar bahwa mereka bisa dan harus menjadi bagian dari masa depan dunia teknologi,” kata Susan Warner, Senior Vice President of Global Volunteerism Mastercard. “Kami berharap program ini dapat melahirkan bibit-bibit masa depan di bidang STEM, karena kesetaraan gender dalam dunia teknologi akan menjadikan perusahaan dan masyarakat pada umumnya menjadi semakin kuat dan lebih baik.”

Mengingat keahlian di bidang teknologi terus berkembang, program Girls4Tech akan meluncurkan sebuah kurikulum baru untuk semakin memperkenalkan anak-anak perempuan di bidang keamanan siber dan kecerdasan buatan.

Selain itu, guna terus menjaga interaksi dengan anak-anak perempuan yang telah berpartisipasi dalam program, Mastercard meluncurkan Girls4Tech 2.0. Didesain untuk para murid yang lebih senior, usia 13-16 tahun, program baru ini bertujuan membuat anak-anak perempuan semakin bersemangat terhadap bidang STEM pada saat mereka melalui tahun-tahun krusial di masa SMA, serta menekankan keahlian-keahlian penting di abad 21, seperti kolaborasi, kreativitas, dan komunikasi saat mereka berkerja sama dalam satu tim untuk mengaplikasikan pengetahuan teknis mereka dalam menyelesaikan tantangan di dunia nyata.

Related