Memiliki 181 restoran di 34 kota di Indonesia, McDonald’s berencana menambah ekspansi mereka hingga 10-15 restoran lagi tahun ini. Guna memenuhi kebutuhan akan penyerapan karyawan, McDonald’s pun segera menggelar McDonald’s Hiring Day yang siap merekrut hingga tiga ribu tenaga kerja baru.
Digelar 9 April 2018, McDonald’s Hiring Day akan digelar di 44 restoran McDonald’s di seluruh Indonesia secara serentak. Direktur Sumber Daya Manusia McDonald’s Indonesia Yulianti Hadena mengatakan bentuk rekruitmen ini akan digelar seperti exhibition.
“Di masing-masing lokasi, para pelamar dapat mengasih CV terbaru mereka. Bentuknya seperti exhibition, ada booth-booth yang bisa mereka kunjungi dan siap untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pelamar,” jelas Yulianti di Jakarta, Kamis (05/04/2018). Adapun 44 lokasi tersebut meliputi:
Ketika ditanya mengenai kriteria pelamar, Yulianti mengatakan McDonald’s mencari laki-laki atau perempuan berusia 18-27 tahun dengan lulusan minimal SMA/SMK, dan memiliki minat terhadap dunia restoran dan hospitality. Tidak hanya pekerja full time, Yulianti menambahkan, mereka juga mencari para mahasiswa yang ingin memiliki pekerjaan sambilan.
“Para pelamar dapat kuliah sambil bekerja. Jadwal bekerja (shift) dapat dirilis sesuai dengan waktu kuliah mereka nanti,” tutur Yulianti.
Usai meletakkan CV di lokasi, para pelamar yang lolos akan melalui proses wawancara dan On The Job Evaluation (OJE) atau latihan bekerja di restoran MCDonald’s selama satu hari. Para pelamar yang diterima akan diupayakan digemoatkan di restoran terdekat dengan domisili mereka.
Kebutuhan akan penyerapan ribuan tenaga kerja baru ini dikatakan Yulianti dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kebutuhan untuk menggantikan karyawan yang dipromosi ke jenjang lebih tinggi, memenuhi kebutuhan restoran baru yang segera dibuka, sekaligus mempersiapkan lonjakan jumlah pengunjung di bulan Ramadan menjadi alasan yang mendasari rekruitmen besar ini.
“Kami berharap program McDonald’s Hiring Day ini dapat mendukung program pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia,” katanYulianti.
Editor: Sigit Kurniawan