Melihat Cara Gatsby Pahami Konsumen Lintas Era

marketeers article

Perjalanan bisnis Gatsby yang berada di bawah kendali Mandom memang tak terbilang singkat. Hadir sejak tahun 1950-an, Gatsby mampu bertahan dalam kompetisi men’s grooming product. Eksistensi Gatsby masih bertahan hingga saat ini, terlihat dari market share Gatsby yang mencapai 72.6% pada tahun 2017. Manager General Advertising & Promotion PT Mandom Indonesia Ade Firdaus mengatakan, hal ini tak terlepas dari kemampuan Gatsby memahami konsumen dari era ke era.

1.Era 1950-1970 (Classic Era)

Tahun 1950 hingga 1970-an menjadi masa awal Gatsby memulai perjalanan bisnis mereka. Di era peperangan ini, gaya rambut laki-laki dikatakan Ade masih terpengaruh gaya militer sehingga memunculkan keterbatasan kondisi gaya rambut bagi kaum adam.

Seiring waktu berjalan, tren gaya rambut Rockabilly pun muncul. Pesona Elvis Presley pada masa itu tidak hanya mempesona kaum hawa, melainkan kaum adam.

“Banyak laki-laki yang menggandrungi gaya rambut ala penyanyi legendaris Elvis yang saat itu tengah berjaya. Pada era ini, gaya yang menggambarkan rock and roll, rebellious man, classic pompadour, dan classic grease hairstyle benar-benar digemari,” kata Ade di Jakarta, Rabu (10/01/2018).

Menjawab keinginan dan kebutuhan pasar akan gaya rambut rapih dan bervolume ini, Gatsby pun mengeluarkan produk pertama mereka, Gatsby Tique. Pesona Gatsby Tique nampaknya masih melekat hingga saat ini. Bahkan, Ade mengatakan bintang Hollywood Rihanna masih menggunakan produk Tique hingga saat ini.

2. Era 1980-2000 (Milenium Era)

Tren gaya rambut laki-laki terus mengalami perubahan. Memasuki tahun 1980-an, gaya rambut bak rock star muncul.

“Pada era ini, peperangan mulai mereda sehingga kaum adam dapat dengan mudah mengekspresikan diri mereka. Gaya rambut seperti punk pun menjadi tren di berbagai kalangan,” kata  Ade.

Gaya rambut para rock star pada masa itu mendorong kaum adam untuk memiliki gaya rambut serupa. Menjawab kebutuhan pasar, Gatsby pun berinovasi melalui produk Gatsby Water Gloss untuk gaya rambut rock star ini.

Memasuki tahun 2000-an, Japanese and Korean style mulai memengaruhi pasar. Saat itu, Ade mengatakan, gaya rambut messy mulai digemari. Untuk menangkap peluang ini, Gatsby pun meluncurkan produk Gatsby Styling Wax yang mereka klaim dapat memenuhi keinginan gaya rambut ini.

3. 2010-Saat Ini

Sejak 2010, tren gaya rambut berdasarkan pengamatan Gatsby bergerak ke arah Neo Classic. “Gaya Neo Classic ini muncul dari pengaruh gaya rambut yang ada pada tiap era. Perpaduan sport and metro-sexual hadir pada gaya rambut pada masa kini,” jelas Ade.

Gelombang tren di internet seperti Key Opinion Leader (KOL) dan Vlogger dikatakan Ade sedikit banyak berpengaruh pada tren yang terjadi saat ini. Peluang bisnis pun kian terbuka. Pasalnya, fenomena yang terjadi menunjukkan barbershop menjadi tren baru beberapa waktu terakhir.

“Untuk itu, kami tak mau ketinggalan tren. Kami melakukan berbagai macam riset, terjun langsung ke berbagai pihak terkait, mulai dari konsumen, pemilik barbershop, hingga barberman untuk mengumpulkan pendapat mereka terkait produk yang mereka inginkan saat ini,” jelas Ade.

Hasil riset ini menunjukkan gaya rambut Slicked Back dan Pompadour Style digemari beberapa tahun belakangan. Untuk itu, Gatsby mengelurkan produk Gatsby Styling Pomade Supreme Grease untuk gaya rambut slicked back, dan Gatsby Styling Pomade Supreme Hold untuk gaya rambut pompadour.

Cara Gatsby ini berhasil, dan mengantarkan Gatsby sebagai market leader di sektor ini. Ketika pertumbuhan pasar di kategori hairstyling naik lebih dari 1.377.7% pada tahun 2017, Gatsby berhasil mencapai market share hingga 72.6%.

Pada tahun 2018, Gatsby dengan cepat membaca pasar dan meluncurkan produk baru kembali. Tahun ini, Gatsby melihat gaya rambut Edgy Quiff dan Side Swept akan menjadi tren. Untuk itu, Gatsby pun segera mengeluarkan dua produk baru, yakni Gatsby Styking Pomade Perfect Rise untuk gaya edgy quaff, dan Gatsby Styling Pomade Urban Dry untuk gaya rambut side swept.

Dengan kemampuan memahami tren yang ada, ketepatan mengenali keinginan sekaligus kebutuhan pasar, dan kecepatan untuk beinovasi dikatakan Ade menjadi kunci kesuksesan Gatsby di sektor ini.

Editor: Sigit Kurniawan

Related