Menakar Dampak Digitalisasi pada Perusahaan

marketeers article
85041592 hand holding modern bezel free smartphone. robot icon displayed on a touch screen as concept for automation or digitalization in a mobile world. illustration using flat design.

Pada tulisan sebelumnya berjudul “Seberapa Mampu Transformasi Digital Dongkrak Ekonomi Indonesia?”, ditegaskan bahwa teknologi digital memainkan peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi sebuah negara, termasuk Indonesia. Masih merujuk pada hasil penelitian Microsoft dan IDC Asia Pacific berjudul “Membuka Dampak Ekonomi Transformasi Digital di Asia Pasifik”, walaupun 79% organisasi di Indonesia sedang berada di tengah proses transformasi digital mereka, hanya 7% di seluruh wilayah Indonesia yang dapat diklasifikasikan sebagai pemimpin.

Para pemimpin ini mengacu pada organisasi-organisasi yang memiliki strategi transformasi digital secara penuh atau sudah memiliki kemajuan, dengan setidaknya sepertiga dari pendapatan mereka berasal dari produk dan layanan digital. Selain itu, perusahaan-perusahaan ini melihat peningkatan manfaat sebesar 20 – 30% di berbagai bidang bisnis yang berasal dari inisiatif mereka.

Studi ini menunjukkan bahwa para pemimpin mengalami peningkatan manfaat sebesar dua kali lipat dari para kompetitornya. Peningkatan ini akan lebih terasa pada tahun 2020. Hampir setengah dari pemimpin (48%) memiliki strategi transformasi digital yang konkrit.

“Kecepatan transformasi digital kini meningkat, dan IDC memperkirakan bahwa pada tahun 2021, setidaknya 48% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Asia Pasifik akan berasal dari produk dan layanan digital, dengan pertumbuhan di setiap industri yang didorong oleh penawaran yang tinggi, manajerial, dan relasi,” ujar Daniel-Zoe Jimenez, Research Director Digital Transformation Practice Lead, IDC Asia/Pacific seperti dikutip dari keterangan resmi Microsoft yang diterima Redaksi Marketeers, Selasa (13/2/2018).

Daniel menambahkan, studi tersebut menunjukkan bahwa para pemimpin melihat manfaat yang lebih besar hingga dua kali lipat dari para kompetitornya, dengan peningkatan produktivitas, minimalisir biaya, dan advokasi pelanggan.

“Agar tetap kompetitif, organisasi harus menetapkan metrik baru, mengatur struktur organisasi, dan mengarahkan kembali platform teknologi mereka,” pungkas Daniel.

Related