Memahami Insight Konsumen Hotel Bintang Empat di Seminyak, Bali

marketeers article
Hotel Bintang 4 Seminyak Horison Seminyak

Industri perhotelan di Bali bisa dikatakan tidak ada matinya selama industri pariwisata di sana masih bersinar. Bali memang masih memesona warga dunia dan menjadi pilihan destinasi wisata masyarakat dunia.

Fenomena ini pun menjadi berkah bagi pemain industri pendukungnya, seperti hotel. Berkah ini juga dirasakan oleh Horison Hotel Seminyak, Bali sebagai pemain hotel Bintang Empat. Dari bisnis Horison Seminyak ini pun banyak temuan yang menarik terkait konsumen. Seperti apa?

“Pada high season seperti sekarang ini, okupansi kami bisa lebih dari 90% dari 154 kamar yang kami miliki. Sekitar 31% adalah tamu domestik Indonesia. Menyusul tamu dari Australia sekitar 29%. Lalu masuk dari Eropa seperti Perancis, Inggris, Jerman, dan Belanda yang selalu masuk 10 besar tamu mancanegara kami,” jelas Kristia Adelita R. Sigilipu, Marketing Communication Coordinator saat ditemui di Horison Seminyak Bali.

Kristia menyebutkan bahwa di hotel bintang 4 seperti miliknya ini banyak kedatangan pemesanan hotel dari online travel agent (OTA) mencapai 70% pemesanan. Kecenderungan mereka pun melakukan pemesanan di mendadak (last minute). Hal ini pun bisa dikatakan juga sebagai buah hasil dari strategi digital marketing yang dilakukan oleh hotel yang masih menjadi bagian dari Metland Group ini.

“Jika dulu kami banyak menggunakan kanal marketing konvensional, seperti publikasi di media cetak, mulai 2015 kami beralih ke digital marketing. Aktivasi media sosial, membangun Search Engine Optimizing (SEO), dan mengoptimalkan kanal website kami. Di samping dapat dukungan dari publikasi media online,” lanjut Kristia.

Di Horison sendiri, harga kamar yang ditawarkan untuk deluxe mulai dari harga Rp 600 hingga Rp 1 juta ketika high season. Untuk menarik konsumen, Metland juga memiliki loyalty card bertajuk Metland Card. Dengan kartu ini, konsumen jaringan hotel Metland diajak mengumpulkan poin untuk mendapatkan banyak nilai tambah.

Selain berkat integrasi strategi yang dikerahkan oleh Kristia dan tim, tingginya okupansi di Horison juga merupakan efek dari tren pariwisata dan layanan penginapan di Seminyak. Seminyak akhir-akhir ini mulai booming. Kondisi ini menyusul ketika Kuta mulai padat dan wisatawan bergeser ke Seminyak. Dulu, daerah ini identik dengan luxury villa dan resort. Kini, hotel bintang 3-4 pun mulai banyak didirikan. Horison yang telah berdiri sejak 2012 pun mendapat manfaat dari kondisi tersebut.

Editor: Sigit Kurniawan

Related