Menangi Pasar Elektronik, Inovasi Jadi Kunci

marketeers article

Pasar penjualan alat elektronik di Indonesia sempat lesu dalam beberapa tahun terakhir. Namun, hal ini tidak terjadi berkepanjangan. Dilihat dari catatan prediksi Gabungan Pengusaha Elektonik pada Februari 2019, pasar elektronik Indonesia akan kembali bergairah dengan estimasi pertumbuhan 10%.

Hal ini disambut baik oleh sejumlah produsen alat elektronik. Saat ini, para pemain di sektor ini seperti tengah berlomba menghadirkan teknologi terbaru pada produk mereka. Hal ini dapat di lihat dari semakin beragamnya pembaruan teknologi yang ditawarkan untuk menarik minat konsumen.

“Untuk dapat menjawab kebutuhan konsumen, produsen elektronik harus melakukan inovasi. Tanpa adanya inovasi tentu akan sulit untuk bersaing di pasaran. Apalagi, semakin terbukanya informasi membuat konsumen lebih teliti mengenai produk elektronik yang ingin mereka beli,” ujar Kenji Sadayuki, Presiden Director of AQUA Japan Indonesia lewat rilis resminya.

Produk televisi menjadi salah satu contoh produk yang mengalami paling banyak inovasi. Ditilik dari sejarahnya, televisi pertama kali di jual pada tahun 1920-an dengan bentuk kotak, tidak berwarna, dan tidak bersuara. Perkembangan terus terjadi pada produk ini hingga sekarang muncul smart TV dengan berbagai fitur digital yang tidak hanya menjadi kanal hiburan, tapi juga alat komunikasi.

“Untuk inovasi produk, kami terus melengkapi dengan teknologi-teknologi terbaru. Contohnya seperti televisi LE40AQT6900F yang dilengkapi dengan teknologi Auto Volume Leveler yang dapat membantu penonton untuk menghindari fluktuasi volume audio ketika mengganti saluran,” ujar Meiriano Ullman, Head of Product Planning Department AQUA Japan.

Melanjutkan, Rian juga mengatakan jika kini televisi dapat menjadi pengganti bioskop dengan adanya inovasi digital dalam produk, “TV sekarang juga punya teknologiHDMI dan USB Movie, jadi kita tidak lagi harus menonton di bioskop. Kalau tidak sempat, alat teknologi di rumah juga bisa memberikan pengalaman entertainment yang menyenangkan,” tutup Rian.

Editor: Sigit Kurniawan

Related